Gubernur DKI Jakqrta Joko Widodo usai mengikuti istighosah dalam rangka haul ke 43 tahun Perguruan Tinggi Ilmu Quran di Monas, Jakarta, (09/03). Dalam sambutanya Jokowi mengajak warga untuk terus berdoa dan berzikir agar Indonesia mendapat pemimpin yang baik. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dipersoalkan banyak orang. Ini karena Jokowi pergi di hari kerja, bukan jadwal akhir pekan.
Menurut Jokowi, kepergiannya itu mendadak. “Tadi itu mendadak,” kata Jokowi di Jakarta Pusat, Rabu, 12 Maret 2014 malam.
Menurut Jokowi, Rabu pagi itu seperti biasanya ia bertolak dari rumah dinasnya ke kantornya di Balai Kota. Sempat membereskan sejumlah pekerjaan, Jokowi bergegas ke bandara untuk terbang ke Malang. Ziarah ke Blitar sendiri digelar dari pukul 10.00 WIB hingga 10.30 WIB.
Meskipun seharian berada di Jawa Timur, Jokowi membantah meninggalkan tugasnya sebagai gubernur pada Rabu kemarin. Jokowi mengaku sudah merampungkan pekerjaannya sebagai DKI 1. "Saya ngantor dulu dan kerja,” ujarnya.
Seperti diberitakan, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengajak Jokowi berziarah di makam Bung Karno. Terbang ke Malang, rombongan Mega langsung berangkat ke makam Bung Karno. Keduanya terus tersenyum dan terlihat sumringah seusai berziarah. baca: Mega Bawa Jokowi ke Makam Bung Karno).
Selain Jokowi, sejumlah pengurus pusat PDIP juga mendampingi Mega. Mereka antara lain Puan Maharani, Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo, Ketua PDIP Jawa Timur Sirmadji Tjondro Pragolo, dan Ketua PDIP Kota Malang Eddy Rumpoko. Bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Mariani Soemarno juga tampak di antara mereka. (baca:Kikuk Ikut Mega, Jokowi Salah Masuk Mobil)
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
15 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.