TEMPO.CO, Sumenep - Pasar Anom, pasar tradisional terbesar di Kabupaten Sumenep, terbakar sejak sekitar pukul 24.00 WIB, Rabu malam, 5 Maret 2014. Polisi memperkirakan sekitar 600 kios ludes dilalap api.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hingga Kamis siang belum berhasil memadamkan api yang membakar ratusan kios di Pasar Anom, Kota Sumenep. "Di bagian tengah pasar yang terbakar, api sulit dipadamkan," kata Suyono, petugas pemadam kebakaran, Kamis, 6 Maret 2014.
Menurut Suyono, api sulit dipadamkan karena beberapa kios yang terbakar menjual barang berbahan karet dan plastik. Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan minimnya mobil pemadam yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sumenep. "Kami hanya punya dua unit mobil pemadam," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Sumenep Ajun Komisaris Besar Marjoko mengatakan belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Namun, kata dia, pihaknya telah memeriksa lima saksi untuk memastikan penyebabnya. "Lima saksi itu di antaranya security dan pihak UPT Pasar Anom, Sumenep," katanya.
Untuk memastikan penyebab dan asal mula api, pihaknya telah meminta bantuan tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. "Hari ini, tim Labfor Polda akan segera ke Pasar Anom," ungkapnya.
Akibat kebakaran tersebut, puluhan pedagang terpaksa berjualan di trotoar dan jalan utama menuju pasar. Kebanyakan mereka adalah pedagang sayur-mayur dan ikan segar. "Saya masih bisa jualan, tapi kasihan yang lain banyak barang dagangan yang tidak bisa diselamatkan," ujar Sujidin, seorang pedagang.
Menurut catatan Tempo, kebakaran hebat serupa pernah melanda Pasar Anom pada 2007. Saat itu, sekitar seratus kios ludes dihajar si jago merah.
MUSTHOFA BISRI
Berita lain:
Ponsel Pintar Diburu di Mega Bazaar 2014
Kelabui Keluarga, Hakim Selingkuh Palsukan KTP
Persib Bandung Protes Sanksi Komisi Disiplin PSSI