Eks Bos Sang Hyang Sri Terancam 20 Tahun Penjara  

Reporter

Senin, 24 Februari 2014 16:49 WIB

Para petani dari Pangalengan berunjuk rasa di Gedung Sate, Bandung. Mereka menuntut perlindungan dan pemenuhan hak petani atas tanah garapan, benih, pupuk, teknologi, modal, dan harga hasil produk pertanian. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Sang Hyang Sri, Eddy Budiono S., terancam hukuman 20 tahun penjara dalam kasus korupsi pengadaan benih di Kementerian Pertanian. Ia didakwa telah mengkorupsi dana subsidi benih tersebut. "Terdakwa Eddy bersama-sama direksi PT Sang Hyang Sri dapat merugikan keuangan negara sebesar Rp 112,4 miliar sebagaimana laporan hasil penghitungan kerugian negara," kata jaksa penuntut umum Renhart M. Marbun saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 24 Februari 2014.

Renhart mengatakan Budiono didakwa melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Selain menjerat Budiono, jaksa juga menyebut keterlibatan sejumlah petinggi Sang Hyang Sri lainnya, seperti Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia H.M. Rachmat, Direktur Produksi Yohanes Maryadi Padyaatmaja, Direktur Pemasaran Kaharudin, serta Direktur Penelitian dan Pengembangan Nizwar Syafaat.

Menurut Renhart, kasus ini bermula saat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian mendapat subsidi benih padi, kedelai, jagung hibrida, dan jagung komposit sebesar Rp 261,93 miliar pada 2008-2011. Lalu Dirjen Tanaman Pangan selaku kuasa pengguna anggaran menunjuk Sang Hyang Sri sebagai penyalur dana subsidi benih tersebut. "Nilai perjanjian untuk subsidi benih sebesar Rp 78,2 miliar," katanya.

Rencana kerja dan anggaran perusahaan Sang Hyang Sri yang dibuat Kementerian, kata Renhart, disusun berdasarkan prognosis tahun sebelumnya. "Sementara terdakwa selaku dirut mengetahui bahwa pencapaian rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun sebelumnya, 2007 atau 2011, terdapat penyaluran benih subsidi yang nonriil alias fiktif," kata Renhart.

Kesimpulan tersebut mengacu pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan serta laporan Kepala Biro Satuan Pengawas Internal Sang Hyang Sri pada 2008-2011 kepada Eddy. Isinya: hasil pemeriksaan audit di kantor regional dan cabang Sang Hyang Sri mendapati adanya pengadaan dan penjualan fiktif. Padahal Kementerian telah mentransfer uang Rp 217,1 miliar pada 2008-2011. "Dibuat seolah-olah oleh administrasi ada produksi dan pemasaran yang disebut penjualan nonreguler atau nonriil," kata Renhart.

Eddy menolak dakwaan jaksa ini. Ia mengaku tidak mengetahui adanya laporan fiktif tersebut. "Kami akan mengajukan eksepsi," kata Eddy.

Setelah pembacaan dakwaan jaksa, hakim ketua Aswijon mengagendakan sidang lanjutan kasus ini pada Senin pekan depan. "Diberikan waktu satu minggu," ucap Aswijon.



LINDA TRIANITA

Berita Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Mahfud Md: Suap SKK Migas Akan Seret Orang Penting
Pengamat: Kasus Risma Untungkan Priyo Budi Santoso
Ada Petinggi MUI di Balik Patgulipat Label Halal







Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

11 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

16 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

18 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

19 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

21 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

4 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

6 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

9 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya