Puan Dengar Kapal Jokowi Mau Diledakkan

Reporter

Senin, 24 Februari 2014 14:56 WIB

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani bersama anggota fraksi PDIP Ganjar Pranowo (kiri) dan Calon gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo alias Jokowi di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (5/10). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengakui mendengar adanya dugaan teror kepada Gubernur DKI Joko Widodo. Hanya putri bungsu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini tak bisa memastikan apakah itu merupakan ulah pihak tertentu atau hanya masalah teknis.

"Saya juga mendengar hal itu," kata Puan saat ditemui di DPR, Senin, 24 Februari 2014. Puan mengaku tak bisa membuktikan dan mengkonfirmasi apakah itu dilakukan pihak luar yang bisa disebut sabotase. (baca: Alat Sadap Dipasang Sebelum Jokowi Menempati Rumah)

Menurut Puan, kejadian-kejadian ini memang memberikan peluang munculnya asumsi adanya upaya sabotase dan kemungkinan Jokowi menjadi sasaran target kepentingan politik. "Kami minta kepada teman-teman yang ada untuk bisa mengantisipasi hal tersebut. Kalau diasumsikan dugaan secara sengaja dilakukan pihak lain untuk meneror kami, silakan ke pihak yang berwajib," kata Puan.

Jika memang peristiwa teror untuk Jokowi terjadi karena kesalahan teknis dalam perjalanan, Puan pun mempertanyakan apakah hal tersebut disengaja atau tidak. "Ini tahun politik, bisa terjadi apa saja. Lebih baik kita melakukan suatu etika," kata Puan. (baca: Pengawal Jokowi Ditambah Setelah Kasus Penyadapan)

Puan sudah meminta koleganya di PDI Perjuangan untuk mengantisipasi berbagai teror menjelang Pemilu 2014. Puan mengatakan, jika ada dugaan mengarah pada teror, mereka akan melaporkan peristiwa itu kepada kepolisian.

Puan sendiri mengaku tak pernah mendapat teror. Dia meminta semua pihak untuk tidak saling menebarkan teror jelang hari pemilihan. Puan menuturkan pelaku teror seharusnya malu karena tindakan seperti itu merupakan perbuatan kuno. "Masyarakat sudah paham," ujarnya.

Sebelumnya PDI Perjuangan menyampaikan ada penyadapan yang dilakukan pihak tertentu kepada Joko Widodo. Di rumah dinas Jokowi, ditemukan tiga alat sadap. PDI Perjuangan sendiri tak melaporkan masalah ini ke polisi karena merasa sudah bisa mengatasinya.

WAYAN AGUS PURNOMO



Berita terkait
Kasus Risma Hantam PDIP, Bukan Jokowi
Jakarta Masih Banjir, Jokowi: Percuma Bicara Saja
Pramono Edhie: Jika Dirugikan, Jokowi Bisa Lapor Polisi

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

45 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

4 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya