TEMPO.CO , Surabaya: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan dia tidak pernah memikirkan soal pencitraan. Pasalnya, dia tidak punya keinginan untuk melenggang menjadi calon presiden, calon wakil presiden, atau sebagai Wali Kota Surabaya periode berikutnya.
"Wong aku yo senengane bengak bengok, mosok yo pencitraan (Saya sukanya teriak-teriak, masak ya pencitraan)," ujarnya tegas, Sabtu, 22 Februari 2014. (Baca juga: Wali Kota Risma dan Catatan Malaikat)
Lagi pula, kata dia, di setiap agenda blusukannya, dia tak pernah mengajak awak media untuk mempublikasikan kegiatannya. Justru bila ada para wartawan yang mengikuti agenda blusukannya, ia merasa sangat risih.
Sebab, di saat itu lah kesempatan Risma untuk benar-benar memikirkan solusi bagi permasalahan rakyatnya, bukan malah terganggu oleh pertanyaan dan sorot kamera media.
Ditanya soal seringnya muncul di beberapa media televisi belakangan ini, Risma menjelaskan bahwa dia sangat terpaksa menerimanya. Dikatakan Risma, ada tawaran dari salah satu media tersebut untuk membantunya mengembangkan potensi sepak bola anak-anak Surabaya.
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
2 hari lalu
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
16 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)