Jimly Minta DPR Pilih Negarawan Sebagai Hakim MK  

Rabu, 19 Februari 2014 10:40 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie meminta Dewan Perwakilan Rakyat memilih seorang negarawan menjadi hakim konstitusi. Dia mendesak DPR tak memilih politikus sebagai hakim MK. (baca: DPR Pegang 5 Pendaftar Calon Hakim MK)

"Meski Undang-Undang MK hasil Perppu MK dibatalkan, semangatnya harus tetap. Negarawan yang harus diprioritaskan," kata Jimly, di kantor Komisi Hukum Nasional, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2014.

Menurut Jimly, memprioritaskan negarawan sebagai hakim konstitusi merupakan ide dasar pemerintah saat menerbitkan Perppu MK. Pemerintah dan DPR, kata Jimly, sepatutnya setia dengan ide itu.

"Kita harus samakan persepsi soal negarawan. Dia adalah orang yang 'sudah selesai' hidupnya. Tak ingin mencari uang dan menambah istri," katanya.

Salah satu cara memilih negarawan adalah, kata Jimly, dengan memilih orang-orang yang sudah cukup senior. Kendati umur minimal seorang calon hakim konstitusi tak diatur dalam undang-undang, kata Jimly, calon yang lebih senior harus diutamakan.

"Keputusan MK itu begitu strategis. Jangan sampai salah pilih orang. Apalagi yang masih anggota DPR. Terkontaminasi politik dia," katanya. (baca:Emoh Diawasi, Mahkamah Konstitusi Dituding Tak Etis)

Setelah MK membatalkan UU MK berdasar Perppu MK dan mengembalikannya menjadi UU MK lama, DPR kini mendapat wewenangnya kembali untuk menyaring dan menentukan calon hakim konstitusi. Dalam waktu dekat, DPR akan memilih dua calon hakim MK untuk menggantikan bekas Ketua MK Akil Mochtar yang ditetapkan sebagai tersangka suap dan pencucian uang dan pensiunnya Harjono. (baca: Dalih Hakim Konstitusi Batalkan UU Pengawas MK)

KHAIRUL ANAM

Terpopuler:
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
Suku Dayak Tebar Beras Kuning, Polisi Mundur

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

1 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

1 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

3 jam lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

21 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya