Ini 10 Tokoh Pesaing Berat Jokowi

Reporter

Minggu, 2 Februari 2014 12:48 WIB

Jokowi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Political Communication (Polcom) Institute menggelar hasil survei pengukuran siapa saja yang bisa menyaingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam pemilu presiden. Polcom menilai pesaing berat Jokowi datang dari kelompok muda partai politik dan tokoh nonpartai.

"Kami melakukan survei terhadap tokoh muda karena hasil survei kami menunjukkan 53,2 persen responden memilih mereka," ujar Direktur Polcom Institute Heri Budianto saat memaparka hasil surveinya di Kartika Chandra Hotel, Jakarta, Ahad, 2 Februari 2014.

Heri mengatakan dari kalangan partai politik, pesaing Jokowi yang paling berat datang dari tokoh separtainya sendiri, yakni Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya. "Ibu Risma dipilih 19,1 persen responden," katanya. Adapun tokoh dari kalangan nonpartai tingkat keterpilihan tertingginya berasal dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, yang kini mengikuti Konvensi Partai Demokrat. "Dahlan dipilih 18,7 persen responden," ujarnya.

Heri menjelaskan surveinya dilakukan dengan dua metode. Pertama, melalui riset content analysis untuk menjaring nama pemimpin nasional yang diwacanakan di media massa sebagai calon presiden. Ada 22 media massa yang diriset, terdiri atas enam media cetak, sepuluh media televisi, dan enam media online.

Kedua, nama-nama yang muncul dari hasil riset metode pertama, kata dia, kemudian dibawa ke publik untuk dinilai melalui wawancara langsung. Sebanyak 1.200 responden memberi tanggapannya kepada Polcom selama 2-25 Januari 2014. "Margin of error-nya kurang lebih 3,1 persen, kepercayaan 95 persen."

Menurut Heri, tokoh parpol di bawah Tri Risma adalah Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar, Priyo Budi Santoso, yang dipilih 18,5 persen responden, kemudian pengusaha Hary Tanoesoedibjo 10,8 persen, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra 9,7 persen, dan politikus PDI Perjuangan Puan Maharani 9,6 persen.

Adapun tokoh nonpartai di bawah Dahlan adalah Irman Gusman dengan tingkat keterpilihan 11,9 persen, kemudian anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masyikur Musa 11,2 persen, bekas Ketua Mahkamah Konstittusi Mahfud Md. 10,3 persen, dan bekas Menteri Perdagangan Gita Wiryawan 8,7 persen. (Simak gebrakan #Jokowi di #Bursa Capres 2014)

TRI SUHARMAN





Baca juga:
Komen PKS Soal Capres Jawa dan Non-Jawa Jadi Penentu
Jokowi Maju, 8 Partai Tergusur
Jokowi Pikat Pemilih Partai Islam
Popularitas Jokowi Selamatkan PDIP






Berita terkait

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

19 menit lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

1 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

5 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

13 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

14 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

15 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

16 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

17 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

18 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

22 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya