Pasukan Densus 88 berlari saat mengejar tersangka teroris di Jl Hasan Hasan Rt05/ Rw07, Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, (31/12). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta -- Warga di Kampung Sawah, lokasi persembunyian terduga teroris kelompok Nurul Haq menyatakan tak mengenal dan tidak pernah melihat sosok yang dituduh anggota teroris tersebut. "Kalau siang rumahnya selalu tertutup," kata Takoe, warga yang tinggal sekitar 200 meter dari rumah kontrakan para terduga teroris, di lokasi penggerebekan, Rabu dini hari 1 Januari 2013. "Mereka juga tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar."
Sejak Selasa malam, 31 Desember 2013, sekitar pukul 19.00 tim Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan penggerebekan sebuah rumah kontrakan di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Gang Haji Hasan RT 04 RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Rumah tersebut dihuni 5 orang anggota kelompok Nurul Haq, yang diduga terlibat sejumlah aksi penembakan terhadap anggota kepolisian, bom vihara Ekayana, dan perampokan kantor cabang Bank BRI di Tangerang pada 24 Desember 2013 lalu.
Penggerebekan teroris ini masih terus berlangsung hingga pukul 02.00 dini hari. Polisi menyatakan dari 5 orang anggota teroris, 2 di antaranya tewas ditembak. Adapun 3 orang lainnya masih bersembunyi dan melakukan perlawanan dengan melepaskan tembakan. Polisi menyebutkan, di dalam rumah kontrakan tersebut terdapat bahan peledak.
Takoe menuturkan, rumah kontrakan yang dihuni terduga anggota kelompok teroris ini tidak berukuran terlalu besar. "Bentuknya rumah petak, ada 3 pintu." Pria yang tinggal di dekat rumah kontrakan sejak 1988 ini mengatakan, jika siang hari pintu rumah tersebut selalu tertutup. "Hanya terlihat sepeda motor bebek diparkir di depannya." Rumah petak itu, menurut Takoe, menghadap ke arah empang. Letaknya agak ke bawah dan dikelilingi rumpun bambu yang sangat lebat. "Memang agak tersembunyi." Pria yang sering memancing di empang itu mengaku tidak pernah melihat sosok yang dituduh anggota teroris. "Mereka keluar malam hari, terdengar dari suara motornya saja."
Takoe tidak terlalu terkejut adanya penggerebekan teroris ini. Dia menilai lokasi rumah kontrakan yang cukup terpencil dan berjauhan dengan pemukiman memang ideal untuk jadi tempat bersembunyi. "Apalagi dulu ada juga penangkapan teroris di Ciputat, jadi tidak terlalu kaget," ujarnya.