Dipersoalkan Jika Tatu Calon Wagub Banten

Reporter

Jumat, 27 Desember 2013 12:50 WIB

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah (kanan) bersama Wakil Bupati Serang Tatu Chasanah, yang juga adik Atut (tengah), dan anggota DPRD Serang Ade Choirunnisa (menantu Atut), dalam acara istigosah keluarga di Serang, Banten, (7/10). ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Masyarakat Transparansi (Mata) Banten, Oman Abdurrahman, menyayangkan jika Tatu Chasanah, adik Ratu Atut Chosiyah, menjadi Wakil Gubernur Banten. Menurut Oman, masyarakat Banten melihat keluarga besar Atut adalah kesatuan dari dinasti politik. Dan dalam kacamata penggiat antikorupsi, apa yang dilakukan Atut dan dinastinya adalah kerja bersama. "Jika Tatu menjadi Wakil Gubernur, akan mencederai perasaan masyarakat Banten," kata Oman saat dihubungi, Kamis, 27 Desember 2013.

Oman mengatakan, keluarga Atut mengumbarkan persepsi buruk ke publik jika Tatu dibiarkan berambisi menjadi memimpin Banten. Pada saat ini, keluarga Atut dikenal sebagai dinasti korup yang haus kekuasaan. "Kami tidak menaruh kebencian ke personal. Akan tetapi, membenci tatanan birokrasi yang tidak bersih. Kami tidak ingin pola korupsi terulang lagi," kata dia. (Baca juga: Atut Tak Percaya Rano Karno).

Indikasi pola korupsi, Oman melanjutkan, bakal terulang karena dinasti Atut mempunyai struktur kuat dalam pemerintahan. Oman sendiri menyatakan menghormati hak warga negara Tatu untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin. Namun, secara etika, ia merasa pencalonan Tatu tidak pantas. "Usaha yang sedang berlangsung sekarang adalah memulihkan tatanan pemerintahan yang lebih baik, bukan memenjarakan aktor," katanya.

Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan, pimpinan pusat mendukung langkah maju Ratu Tatu Chasanah dalam perebutan kursi Ketua DPD Banten. "Para pemilik suara dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa bukanlah orang kemarin sore dalam politik," kata Hajriyanto. (Baca juga: Potret Atut Hilang di Musdalub Golkar Banten).

DPP Golkar, kata dia, tak akan melarang siapa pun yang akan dimajukan, tak terkecuali Ratu Tatu. "Jika seseorang dilarang maju, itu tidak demokratis," kata dia. "Soal gonjang-ganjing citra partai karena skandal Ratu Atut, biar peserta Musdalub sendiri menafsirkan."


ALI HIDAYAT




Terpopuler:
Atut dan Para Sosialita Tahanan Pondok Bambu
Ahok Beberkan Isi Pertemuan dengan Mega-Jokowi
Atasi Banjir, Jokowi Diberi Nilai Sembilan
Kepergok, Sandra Dewi Ngaku Enggak Kenal Edgard
Warga Jawa Barat Jagokan Jokowi Jadi Presiden

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

27 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

28 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

28 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

29 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

32 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

38 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

38 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

44 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya