Wakil Gubernur Rano Karno (depan) melakukan konferensi pers usai melantik walikota Tangerang Arief Wismansyah (tengah) serta wakilnya Sachrudin di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tangerang, Banten, Selasa (24/12). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten, Asep Rakhmatullah, meyakini Gubernur Atut Chosiyah akan segera menyerahkan kepemimpinannya kepada wakilnya, Rano Karno. Untuk itu, Asep meminta agar Rano berkoordinasi dengan Muspida dan DPRD dalam menjalankan pemerintahan Banten.
“Psikis Bu Atut harus recovery setelah penahanan, saya punya keyakinan Bu Atut akan menyerahkan ini,” ujar dia saat dihubungi, Kamis, 26 Desember 2013.
Mengenai proses peralihan penyerahan wewenang memimpin Banten, kata Asep, Rano akan segera menemui Atut. “Rano minta ke KPK untuk ketemu Atut,” kata dia.
Seperti diketahui, Rano hingga Kamis, 26 Desember 2013, belum memperoleh mandat dari Atut untuk meneruskan pemerintahan. Sekretaris Daerah Banten Muhadi mengatakan pihaknya sudah membuat konsep mengenai wewenang apa saja yang akan dilimpahkan ke Rano, tapi harus disetujui Atut.
Di satu sisi, DPRD Banten yang Selasa, 24 Desember 2013, menggelar rapat pimpinan juga menyepakati tidak menggunakan hak interpelasi atau pun hak angketnya sehingga Atut masih dibiarkan memimpin Banten. Ketua DPRD Banten, Aeng Herudin, mengklaim hingga saat ini roda pemerintahan di Pemprov Banten masih berjalan dengan baik. Sehingga, sikap DPRD Banten tidak akan meminta Ratu Atut Chosiyah mundur dari jabatannya.
Pada 16 Desember 2013, Atut ditetapkan sebagai tersangka dua kasus korupsi, yaitu kasus proyek pengadaan alat kesehatan Pemerintah Provinsi Banten dan kasus dugaan suap di lingkungan Mahkamah Konstitusi. Atut ditahan per Jumat, 20 Desember 2013.