Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat akan memasuki mobilnya seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta (11/10). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Nudirman Munir, mengatakan Partai Golkar belum membahas nasib Ratu Atut Chosyiah sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat setelah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kami sedang sibuk menghadapi pemilu legislatif," ujar Nudirman Munir, Selasa, 24 Desember 2013.
Ratu Atut merupakan Ketua Bidang Permberdayaan Perempuan Partai Golkar. Ratu Atut juga menjabat Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar, organisasi sayap Golkar. Dia menjalani tahanan KPK lantaran menjadi tersangka kasus dugaan suap pemilihan kepala daerah Lebak, Banten dan tersangka kasus proyek pengadaan alat kesehatan. Salah satu dasar KPK menahannya adalah khawatir Atut menghilangkan barang bukti.
Nudirman mengatakan, Partai Golkar belum bisa menggelar pleno mengenai pergantian Atut. Semua pengurus inti Golkar kebetulan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka kini berada di daerah pemilihan selama masa reses. "Saya perkirakan kemungkinan awal Februari baru bisa menggelar pleno," kata dia.
Selama ditahan, tugas Atut di Golkar bakal diserahkan sementara kepada pelaksana tugas. Nudirman optimistis mesin partai tetap berjalan tanpa motor pejabatnya.