Jokowi Capres PDIP, Olly: Tunggu Intuisi Megawati  

Reporter

Senin, 23 Desember 2013 06:36 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Kader PDIP Joko Widodo (Jokowi) (kanan) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani usai menutup Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta, (8/9). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Olly Dondokambey, mengatakan partainya sudah memberikan mandat kepada Megawati untuk menentukan calon presiden. Apakah itu Jokowi, Mega sendiri, atau nama lainnya. Alasan pemberian mandat itu karena, "Beliau punya intuisi politik yang tajam," kata dia di kompleks Senayan, Senin, 16 Desember 2013.

Seperti diketahui, hasil Kongres PDI Perjuangan di Bali pada 2010 silam memberikan amanah kepada Megawati untuk menentukan siapa calon presiden. Mega sendiri hingga kemarin masih menyimpan rapat soal capres-cawapres partainya. (Baca pula: Soal Capres, Mega: Nunggu Pileg Dulu Ya)

Menurut Olly, PDI Perjuangan memang tetap menggunakan survei sebagai salah satu alat ukur untuk menentukan elektabilitas seseorang. Hanya saja, Ketua Komisi Keuangan DPR ini mengatakan Megawati pernah mengambil keputusan dengan mengabaikan hasil survei. "Jokowi dan Ganjar tidak akan menjadi gubernur jika mengacu pada survei," kata dia.

Olly mengakui, ada sejumlah nama muncul di internal partai untuk dimajukan pada pilpres tahun depan. Misalnya, ada keinginan kader untuk mengusung Megawati sebagai calon presiden. Olly menilai dorongan kepada Megawati lebih karena pengalaman Megawati.

"Megawati berpengalaman sebagai ketua umum dan presiden," kata dia. Meskipun hanya menjadi presiden selama 2,5 tahun, Megawati dianggap bisa menyediakan landasan yang bagus untuk Indonesia. "Kita butuh pemimpin berpengalaman dalam situasi seperti sekarang," ujar dia.

Ada pula opsi untuk memasangkan Megawati dengan Jokowi atau memasangkan Jokowi dengan Puan Maharani. "Wacana ini muncul dalam diskusi internal partai," ujarnya.

Dalam Rakernas di Ancol beberapa waktu lalu, nama Jokowi juga sempat menguat sebagai figur yang dinominasikan sebagai calon presiden. Namun, PDI Perjuangan memilih menunda penetapan calon presiden dengan mengatakan akan menunggu momen yang tepat.

WAYAN AGUS PURNOMO




Terpopuler
Tolak Mega-Jokowi, Kader PDIP Deklarasikan PROJO

Dua Hari Penahanan, Atut Nyapu dan Ngepel Lantai?

Ada Upaya Menjegal Rano Karno Menjadi Gubernur

Di Bursa Capres PDIP: Ongkos Politik Jokowi Murah|
Ponsel Tercerdas Tahun 2013 Adalah...|
Penguasa Dinasti Atut Chosiyah Berikutnya
SBY Tunjuk Rano Karno Lantik Wali Kota Tangerang
Hannah Al Rashid Kecewa Sistem Casting di Jakarta

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

2 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

4 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

10 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

15 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya