Meski Ditentang, Pemda Jember Nekat Buka Tambang  

Reporter

Kamis, 19 Desember 2013 19:27 WIB

Penambangan Pasir Pantai/TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jember - Walaupun mendapat tentangan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jember ngotot untuk mulai menambang pasir besi di Pantai Paseban. "Saya minta investor untuk melakukan uji coba penambangan selama tiga bulan," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Jember, Achmad Sudiyono, Kamis, 19 Desember 2013.

Achmad berdalih, uji coba selama minimal tiga bulan perlu dilakukan agar bisa diketahui dampak penambangan yang dikerjakan PT Agtika Dwi Sejahtera (ADS) terhadap lingkungan di sekitarnya. Jika dari uji coba tersebut masyarakat dirugikan, kegiatan penambangan akan langsung dihentikan. "Jangan belum dicoba sudah bilang berakibat buruk, padahal sama-sama belum tahu buktinya," katanya.

Sudiyono meminta warga Paseban untuk mendengarkan langkah-langkah pemerintah daerah dan PT ADS. Selama ini, PT ADS kesulitan melakukan sosialisasi karena selalu mendapatkan tentangan masyarakat. "Jangankan sosialisasi, masuk saja sudah dicurigai oleh warga," kata dia.

Padahal, kata dia, PT ADS sudah mengantongi izin resmi dari pemerintah. Dengan legalitas itu seharusnya PT ADS sudah bisa mulai melakukan eksplorasi. "Mereka punya komitmen untuk pemerintah dan warga," katanya.

Komitmen itu, kata Achmad, di antaranya merekrut 90 persen tenaga kerja dari warga Paseban. PT ADS juga berjanji akan melakukan penambangan pasir besi di pantai sedalam 2 meter dan menyanggupi untuk melakukan reklamasi pantai. "Konsepnya jelas, reklamasi akan bermanfaat karena pasir yang diambil diganti tanah subur," kata dia.

Abdul Qodim Manembojo, koordinator Tim Advokasi dan Mitigasi Bencana Alam Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember, menyatakan tetap menolak rencana penambangan. "Itu ngawur. Kebijakan berdampak besar bagi masyarakat, kok, dijadikan uji coba," kata dia.

Qodim meragukan turunnya izin eksploitasi pasir besi yang ditolak warga Jember sejak 2009 lalu. Menurut dia, proses perizinan dan kajian analisis dampak lingkungan (amdal) yang diperoleh PT ADS patut dicurigai. "Kami menduga kuat terjadi skandal yang melibatkan banyak pihak dalam proses izin dan amdal mereka," kata dia.

MAHBUB JUNAIDY

Berita Terpopuler:
Catatan Keuangan Yulianis Soal Aliran Duit ke Ibas
2014, Era Internet Diprediksi Bakal Runtuh
Setelah Atut, KPK Nyanyi 'Kapan-kapan' untuk Airin
Kisah Mencari Ratu Atut: Salam Dibalas Hardikan
Banding, Jenderal Djoko Susilo Diganjar 18 Tahun




Berita terkait

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

18 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

5 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

6 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

7 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

11 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

13 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

15 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

32 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya