LSM Peduli HIV/AIDS Periksa Darah Sopir Angkot

Reporter

Kamis, 12 Desember 2013 15:24 WIB

Seorang kru bus ketakutan saat diambil darahnya untuk test HIV AIDS di Terminal Mangkang, Semarang (12/12). Rumah sakit Tugu dan Griya Asa melakukan test HIV AIDS kepada semua sopir, kru bus maupun pekerja di terminal tersebut.( TEMPO/Budi Purrwanto)

TEMPO.CO, Semarang - Lembaga swadaya masyarakat peduli HIV/AIDS dari Community Organizer Griya Asa Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang memeriksa darah awak angkutan kota dengan cara voluntary counseling test (VCT). Kegiatan dilakukan di Terminal Mangkang untuk mengetahui penyebaran virus yang selama ini belum ditemukan obatnya.

“Tes ini untuk mengetahui perkembangan penyebaran penyakit HIV/AIDS di kalangan sopir dan awak bus Kota Semarang,” kata Anang Wahyudi, koordinator pemeriksaan HIV/AIDS Griya Asa Kota Semarang, seusai pemeriksaan di Terminal Mangkang, Kamis, 12 Desember 2013.

Petugas kesehatan Griya Asa PKBI Kota Semarang sengaja menggandeng Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang untuk mengambil sampel darah dari para awak bus. “Awak kendaraan sangat rentan mengidap penyakit ini. Apalagi di sini sangat dekat dengan lokalisasi,” kata Anang.

Banyak awak bus kota juga belum mengetahui informasi mengenai penyakit infeksi menular seksual (IMS) itu. Padahal, mobilitas mereka terkenal sangat tinggi dan sering bergonta-ganti pasangan. “Selain itu, beberapa penelitian kami menunjukkan sebagian besar sopir itu tidak menggunakan kondom saat berhubungan badan di luar pasangannya,” kata Anang.

Kondisi ini dinilai rentan terhadap penularan penyakit HIV/AIDS. Tes VCT terhadap sopir dan awak bus di Kota Semarang sangat penting lantaran selama ini PKBI baru menyasar wanita pekerja seks penghuni lokalisasi.

Sutopo, pengemudi bus Kota Mangkang-Terboyo, menyatakan siap diuji darahnya. Menurut dia, tes itu baru pertama kali. “Makanya saya tertarik mengikuti. Selain gratis, juga tahu apakah mengidap penyakit berbahaya atau tidak,” kata Sutopo.

Kendati tak pernah melakukan hubungan seks di luar nikah, meski tempat kerjanya dekat lokalisasi, dia tetap khawatir karena penularan penyakit sulit diketahui penyebabnya.

EDI FAISOL

Berita Lainnya:
Jepang Hibah Rp 70 T buat Kereta Supercepat di RI
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi
Inilah Ponsel Android Pertama Nokia
Badan Intelijen Amerika, NSA, Rekrut Remaja
Jokowi Setuju Bahasa Inggris di Tingkat SD Dihapus
Kontroversi Paus Fransiskus

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya