Aktivis Akan Peringati Haul Gus Dur di Yogyakarta  

Reporter

Selasa, 10 Desember 2013 04:55 WIB

Sejumlah anak menyalakan lilin di Bundaran Gladak, Solo, Jateng, Selasa (5/1) malam. Peringatan tujuh hari meninggalnya KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diperingati dengan penyalaan lilin berbentuk tulisan Gus Dur dan pembacaan puisi. ANTARA/Hasan

TEMPO.CO, Bantul - Sejumlah aktivis dari berbagai organisasi pegiat isu keberagaman berencana menggelar peringatan haul atau hari meninggalnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 16 dan 30 Desember 2013 mendatang. Gabungan puluhan organisasi lintas iman dan etnis itu berupaya mengampanyekan kembali gagasan-gagasan mantan Presiden keempat RI tersebut mengenai pentingnya menghormati perbedaan dan kebhinekaan di Yogyakarta.

"Kami berniat menjadikan ini momentum untuk mengevaluasi makin banyaknya kasus intoleransi di DIY akhir-akhir ini," ujar Ahmad Ghozi Nurul Islam, Koordinator Panitia Peringatan Haul Gus Dur keempat kepada wartawan di Sekretariat LKiS, Sorowajan, Bantul pada Senin, 9 Desember 2013.

Ahmad mengatakan, peringatan Haul Gus Dur kali ini digelar untuk mempertemukan banyak aktivis organisasi beda agama, etnis dan paham keislaman agar berkomitmen membela keberagaman. Dia menjelaskan, pertemuan ini diharapkan akan menjadi agenda panjang menjaga DIY dari aksi dan isu intoleransi. "Semoga daerah lain meniru. Keberagaman dan perbedaan harus jadi kekuatan bukan malah masalah," kata dia.

Anggota panitia bidang acara, Rendra Setiawan, mengatakan peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta akan diisi dengan beragam kegiatan yang mengampanyekan isu anti kekerasan dan intoleran atas nama agama, kesukuan dan ideologi. Menurut dia, semua segmen acara dikemas untuk mengingatkan ke publik tentang masih banyaknya kelompok yang mendukung keberagaman dan kebhinekaan di DIY. "Pesannya, kekerasan atas nama perbedaan iman, etnis dan kepercayaan tak bisa lagi ditoleransi di DIY," ujar Rendra.

Dia menjelaskan peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta akan diawali dengan kirab budaya di Jalan Malioboro pada 16 Desember 2013. Kirab dan pentas seni, yang diramaikan oleh perwakilan pesantren, beragam organisasi mahasiswa daerah, ormas Islam, siswa sekolah umum dan sekolah bermacam agama, itu dimulai dari halaman DPRD DIY menuju Museum Serangan Oemoem 1 Maret. "Komunitas Tionghoa juga terlibat dengan barongsainya," kata dia.

Di Museum Serangan Oemoem 1 Maret, panitia akan menggelar panggung terbuka. Sejumlah tokoh agama dan budaya sudah diundang untuk memberikan orasi budaya dan melakukan pembacaan puisi bertema penghormatan pada keberagaman.

Mereka mengundang Sultan Hamengkubuwono X, Gus Mus, Sobari, Buya Syafii Maarif, Istri Gus Dur dan tokoh agama non-muslim untuk menyampaikan orasi kebudayaan. "Sebagian menyatakan pasti datang, sebagian lain belum," kata dia.

Rendra mengatakan, penyelenggara peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta berharap Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X bersedia menyampaikan orasi di acara itu. Menurut dia seruan Sultan agar DIY tetap menjadi tempat subur bagi keberagaman memiliki makna penting dalam masa-masa sekarang. "Akhir-akhir ini, ekskalasi kekerasan akibat intoleransi meningkat di DIY," kata dia.

Peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta akan dilanjutkan dengan acara tahlil bersama dan pengajian umum di kompleks Puro Pakualaman pada 30 Desember 2013. "Kami menggelar doa bersama untuk Gus Dur yang mengundang masyarakat umum dan tokoh lintas agama," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita populer:

Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor
Ini Koleksi Vila Para Jenderal di Citamiang
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

17 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

25 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

33 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

50 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya