Dalang Minta Dana Keistimewaan Yogyakarta

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 8 Desember 2013 17:31 WIB

Pertunjukkan wayang kulit.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Gunung Kidul mendesak Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta alokasikan dana keistimewaan untuk dalang. “Untuk menggelar pentas di desa,” kata Ketua Pepadi Gunungkidul Ki Heri Nugroho usai Musyawarah Daerah Pepadi Gunung Kidul Ahad 8 Desember 2013.

Heri menuturkan, dana keistimewaan sangat dibutuhkan dalang yang selama ini sering menalangi kekurangan anggaran dari pemerintah daerah ketika mengisi acara rasulan (selamatan) di desa sekali setahun. “Dalang harus putar otak untuk menyiasati agar pagelaran untuk masyarakat tetap bisa dilakukan,” ujarnya.

Di Gunung Kidul hanya ada 36 paket pagelaran yang digelar tiap tahun untuk 36 desa. Padahal ada 144 desa di 18 kecamatan. Tiap tahun satu desa pasti mengelar tradisi rasulan (bersih desa) dengan mengundang dalang. “Karena anggaran yang disediakan hanya untuk 36 desa, maka desa lain tak menanggap wayang ketika puncak acara rasulan berakhir,” kata Heri.

Sekali pertunjukan semalam suntuk untuk biaya pertunjukan wayang hanya tersedia dana Rp 5 juta dari totoal kebutuhan minimal Rp 8 juta. “Kami berharap dengan dana keistimewaan itu semua desa bisa merasakan penyelenggaraan acara tradisi yang lengkap,” kata dia.

Gunung Kidul merupakan daerah penghasil dalang yang produktif dibanding daerah lain di DIY. Saat ini ada 120 dalang dari usia 10 tahun hingga 70 tahun. Media pendidikan bagi dalang itu selama ini hanya lewat pertunjukan wayang langsung atau rekaman audio. Padahal jumlah pementasan terbatas. “Hampir tidak ada seminar, diskusi dan workshop untuk dalang,” ujar Heri.

Dia berharap dana keistimewaan itu bisa dipakai menyelenggarakan media pendidikan untuk menghasilkan dalang professional. “Dengan lebih sering pagelaran wayang ini digelar bis menjaga semangat melestarikan profesi dalang,” kata dia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunung Kidul Syarif Armunanto mengatakan, dana keistimewaan untuk Gunung Kidul baru menyasar sektor pendidikan. Padahal salah satu target dana keistimewaan yang pada termin pertama ini diterima Rp 115 miliar adalah sektor kebudayaan. “Untuk bidang lain kami belum tahu, karena semua ditangani langsung pihak provinsi DIY,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya