DPR Desak Perluas Persandian dan Satelit Lokal  

Reporter

Kamis, 28 November 2013 20:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pertahanan DPR mendesak pemerintah memperluas dan mempercepat penggunaan sistem persandian di seluruh jalur komunikasi penting. Komunikasi tersebut meliputi pimpinan negara, lintas kementerian dan lembaga, hingga kantor perwakilan Indonesia di seluruh dunia.

”Pemerintah juga harus menata infrastruktur teknologi komunikasi agar dapat menjamin keamanan setiap warga negaranya yang menggunakan infrastruktur komunikasi,” kata Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfud Siddiq dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 28 November 2013.

Desakan ini menyusul dugaan keterlibatan perusahaan penyedia layanan komunikasi dalam penyadapan. Soalnya, saat ini perusahaan komunikasi di Indonesia umumnya dimiliki perusahaan asing. ”Sehingga potensi disadap oleh asing cukup tinggi,” kata dia. Karena itu, Komisi Pertahanan mendukung dan mendesak pemerintah segera memperkuat pertahanan dunia maya. Menurut Mahfud, pertahanan dunia maya setidaknya mampu meredam potensi penyadapan komunikasi dari luar.

Komisi Pertahanan DPR pada Kamis, 28 November 2013, mengundang sejumlah perwakilan pemerintah untuk berbicara soal perkembangan terakhir isu penyadapan yang dilakukan Australia. Hadir sebagai wakil pemerintah adalah Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Kepala Polri Jenderal Sutarman, Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal Marciano Norman, dan Kepala Lembaga Sandi Negara Mayor Jenderal Djoko Setiadi.

Komisi Pertahanan DPR menilai, bukan hal yang mustahil bagi Indonesia membentuk pasukan khusus dunia maya. ”Sebab, sumber daya manusia kita untuk urusan ini cukup mumpuni,” kata Mahfud. Selain itu, pemerintah diharapkan segera membangun satelit komunikasi sendiri. Sebab, sampai saat ini, Indonesia masih menumpang satelit milik negara lain yang tentu rentan untuk disadap. "Kami mendukung pemerintah segera membuat satelit sendiri. Kami pastikan programnya bisa jalan tahun 2014," kata dia.

Adapun Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal Marciano Norman mendukung wacana satelit khusus untuk komunikasi penting dan pertahanan Indonesia. Menurut dia, sudah seharusnya Indonesia punya satelit khusus untuk bidang pertahanan. "Jadi satelit khusus untuk Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, termasuk intelijen, juga harus punya sendiri," kata Marciano di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 28 November 2013.

Saat ini satelit komunikasi pertahanan Indonesia masih menumpang pada satelit komunikasi biasa. Hal ini diakui Marciano sangat rentan terjadi penyadapan dari pihak tak bertanggung jawab. Terlebih, Marciano berharap satelit khusus ini diproduksi sendiri oleh Indonesia, termasuk segala macam komponen di dalamnya. Menurut dia, satelit produksi dalam negeri sangat aman dari kemungkinan penyadapan yang dilakukan negara lain. "Mudah-mudahan segera terealisasi," kata dia.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

58 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

59 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya