TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, berjanji tidak akan maju sendiri dalam pemilihan presiden 2014. "Saya tidak akan nyapres," kata Akbar Tandjung di Semarang, Jawa Tengah. Keputusan tak akan maju sebagai calon presiden itu sebagai bentuk menghormati Partai Golkar yang sudah memutuskan bakal mengusung ketua umumnya, Aburizal Bakrie, maju dalam perhelatan pemilihan presiden 2014. (Baca: 3 Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden )
Akbar yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar menyatakan dirinya menghormati keputusan Partai Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie.
Ia mengakui sempat ada perbedaan ihwal penentuan calon presiden. Akbar ingin agar penentuan calon presiden diputuskan dengan melibatkan seluruh stakeholders Partai Golkar, terutama pengurus Golkar kabupaten/kota.
"Karena mereka ini yang tahu peta dukungan di masing-masing daerahnya," kata bekas Ketua DPR itu. Akbar pun mengagung-agungkan sistem konvensi dalam penentuan calon presiden. Dalam perspektif Akbar, seorang calon pemimpin harus melalui seleksi dan kompetisi di internal partai dulu. Tapi, keinginan Akbar kandas. Sebab, dalam rapat kerja nasional, Aburizal hanya melibatkan pengurus tingkat provinsi. Keinginan sejumlah pihak mengevaluasi pencalonan Aburizal Bakrie juga tak bisa dilakukan.
Kini, Akbar tak kecewa atas keputusan Aburizal itu. Bahkan, Akbar menyatakan siap menjadi juru kampanye Partai Golkar maupun juru kampanye untuk menyukseskan Aburizal meraih kursi Presiden RI. (Baca: Akbar Tanjung Siap Jadi Juru Kampanye Ical)
"Tapi, agar Golkar dan Ical (Aburizal) bisa menang, perlu kerja ekstra keras," kata Akbar.