TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, meminta pemerintah Indonesia menghentikan seluruh kerja sama dengan Australia. Menurut dia, langkah ini diperlukan karena Australia melecehkan harga diri bangsa lantaran menyadap percakapan kepala negara dan pejabat tinggi.
"Kami meminta pemerintah tegas," kata Tjahjo ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 20 November.
Dia mengatakan semua kerja sama, mulai dari perjanjian dagang, militer, sampai pengeluaran visa, harus dihentikan. Penghentian ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia masih punya harga diri terhadap negara asing. Menurut Tjahjo, pemerintah Indonesia tidak perlu khawatir dengan kerugian akibat penghentian kerja sama dengan Australia. Dia mengatakan ini masalah prinsip dan harga diri yang harus ditegakkan.
Terbukanya kasus penyadapan dinas intelijen Australia terhadap komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan orang dekatnya memicu ketegangan politik. Perdana Menteri Australia Tony Abbot menolak meminta maaf. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyayangkan pernyataan Abbot yang menganggap remeh penyadapan. Presiden menarik Duta Besar Indonesia di Australia, Najib Riphat Kesoema.
Di sebuah polling yang dilakukan media Australia, Sydney Morning Herald, 62 responden dari 5.648 responden mendesak pemerintah negara tetangga itu minta maaf. Sejumlah tokoh Australia, seperti mantan Menteri Luar Negeri Bob Carr dan guru besar sekaligus ahli Indonesia, Damien Kingsbury, juga mendesak pemerintah meminta maaf kepada Indonesia. Australia sendiri disebut menjamin tak akan melanjutkan penyadapan.
SUNDARI
Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Gunung Meletus | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut
Berita Terkait
Penyadapan Australia Bisa Pengaruhi Kasus Corby
Dubes RI di Australia Pulang Bawa Koper Besar
Australia Sadap Indonesia karena Tidak Percaya
PM Abbot tak Ingin Rusak Hubungan dengan Indonesia
Berita terkait
Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?
36 hari lalu
Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.
Baca SelengkapnyaGara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh
5 Maret 2024
Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.
Baca SelengkapnyaRusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina
4 Maret 2024
Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman
Baca SelengkapnyaPendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2
18 Februari 2024
Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.
Baca SelengkapnyaMasa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis
13 Februari 2024
Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?
11 Januari 2024
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?
Baca SelengkapnyaMengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya
1 Januari 2024
Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya
21 Desember 2023
Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaCatatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor
5 Oktober 2023
Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.
Baca SelengkapnyaMegawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...
2 Oktober 2023
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.
Baca Selengkapnya