TEMPO.CO, Jakarta - Pagi ini Gunung Merapi di Yogyakarta menunjukkan aktivitasnya. Selain mengembuskan asap hitam tebal setinggi 2.000 meter, Gunung Merapi juga menggeliat. Setidaknya terjadi gempa tektonik 10 kali sebelum awan hitam membumbung. (Baca: Merapi Semburkan Asap Hitam)
Menurut Lasiman Pecut, petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Kaliurang, gempa terjadi pukul 04.48 WIB. "Embusan awan hitam itu kemudian jatuh berupa hujan abu," kata Pecut lagi, Senin, 18 November 2013.
Meskipun ada gempa tektonik, ia menambahkan, tidak tercatat adanya gempa vulkanik dan gempa multiphase. "Tidak ada suplai magma," kata Pecut. Hingga saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menerapkan status aktif normal. Namun, aktivitas gunung Merapi terus diamati dan dievaluasi.
Heri Suprapto, Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, menyatakan, sesaat sebelum terjadi embusan, terdengar suara gemuruh dari Gunung Merapi. Namun suara gemuruh itu tidak lama. Warga juga tidak panik, tetapi waspada terhadap ancaman jika terjadi erupsi. "Suara gemuruh saat ada embusan. Arahnya ke atas lalu ke timur dan tenggara, kami berada di arah selatan gunung," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan
8 hari lalu
UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.
Baca SelengkapnyaMonyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi
11 hari lalu
Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang
Baca SelengkapnyaCerita dari Kampung Arab Kini
26 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan
32 hari lalu
Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaPasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran
48 hari lalu
Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaBanyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps
49 hari lalu
Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.
Baca SelengkapnyaAwan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini
58 hari lalu
Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan
4 Maret 2024
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas
4 Maret 2024
Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.
Baca SelengkapnyaLibur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman
2 Maret 2024
Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.
Baca Selengkapnya