TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung memprediksi konflik politik akan marak terjadi menjelang pemilihan umum 2014 nanti. "Konflik-konflik merupakan dinamika yang tinggi dalam kehidupan masyarakat, apalagi menghadapi pemilu yang mendatang," ujar Akbar saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk Membangun Pemimpin Polri yang Berkarakter, Kamis, 14 November 2013.
Seminar yang digelar di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri itu diikuti oleh calon pejabat tengah Polri setingkat Kepala Bagian dan Wakil Kepala Kepolisian Resort.
Akbar mengatakan potensi konflik akibat politik akan muncul dalam berbagai kondisi, misalnya partai politik yang begitu banyak disahkan dalam perundang-undangan, tetapi tidak semuanya bakal lolos seleksi mengikuti pemilihan umum. Begitu pula dimensi kekuasaan yang menguat karena politik membutuhkan adanya kekuasaan dan otoritas untuk menghasilkan tujuannya. "Kondisi itu tentu berpotensi menimbulkan konflik di masyartakat," ucapnya.
Salah satu cara untuk menghadapi konflik politik itu, Akbar berpesan kepada Polri untuk pandai mencari cara mengelola konflik itu sendiri. "Cara mengelola konflik itu dengan menunjukkan sifat-sifat tidak memihak," ujar dia. "Harus pula mengenal watak masyakat sehingga mampu menyesuaikan diri pada dinamika yang ada."
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor