Atut, 'Ratu Banten' yang Hobi Pelesir  

Reporter

Editor

Anton William

Kamis, 14 November 2013 07:39 WIB

Menurut Heriyanto, Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi, membenarkan bahwa nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Chasan di paspor tanpa memakai nama Ratu dan identitas kebangsawanan Banten. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah senang jalan-jalan. Paspornya dipenuhi oleh cap imigrasi berbagai negara, seperti Singapura, Mesir, Italia, Swiss, Jepang, hingga Uni Emirat Arab.

Pernyataan dari berbagai pihak mengungkap Atut berpelesir untuk memuaskan hasratnya berbelanja. Perempuan 51 tahun itu mampir ke gerai-gerai barang mewah dan menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah sekali belanja. "Sangat kontras dengan kemiskinan yang terjadi di Banten," ujar juru bicara Masyarakat Transparansi Banten Oman Abdurahman, Jumat, dua pekan lalu.

Salah satu kisah pelesiran Atut bisa dicuplik dari awal tahun lalu. Pada 20 Januari 2012, Atut melancong ke Eropa. Pesawat Singapore Airlines SQ953 mengantarkan saudara kandung tersangka kasus dugaan suap pemilihan kepala daerah dan dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selan, Tubagus Chaeri Wardana, itu terbang ke Swiss. Ia juga menyinggahi Italia untuk berbelanja di Kota Mode, Milan. Perjalanan ini berakhir pada 30 Januari 2012, ketika pesawat Singapore Airlines SQ 950 yang ditumpangi Atut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Atut datang ke Eropa tanpa sepengetahuan Kedutaan Besar Republik Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, menuturkan perjalanan pejabat sekelas gubernur normalnya dilaporkan ke kedutaan. Menurut dia, laporan diperlukan untuk protokol dan keamanan pejabat.

Sepekan setelah perjalanan ke Eropa, Atut terbang lagi. Pada 6 Februari, pesawat Singapore Airlines SQ 967 membawa Atut berangkat ke Tokyo, Jepang. Di Negera Matahari Terbit, Atut memuaskan hasrat belanjanya. Ia memborong pelbagai produk Hermes sampai harus merogoh kocek hingga Rp 430 juta. Di toko jual-beli barang mewah Daikokuya-Tokyo, ia kembali berbelanja hampir Rp 100 juta.

Di akhir Februari, Atut melancong lagi. Kali ini ia singgah ke Dubai, Uni Emirat Arab. Sepulang dari Dubai, ia singgah di Singapura dan membeli jam lantai seharga Rp 100 juta. Ia pulang ke Jakarta pada 28 Februari.

Kaki Atut hanya menapak sebentar di Indonesia. Dua hari kemudian, Atut berangkat lagi ke Singapura untuk membeli perhiasan di Flower Diamond Boutique seharga Rp 137 juta. Ia juga membelanjakan uang Rp 90 juta di toko perabotan mewah, Vanilla Home. Atut kembali ke Tanah Air pada 5 Maret. Pada 10 Maret, Atut lagi-lagi melawat ke Singapura selama empat hari. Bulan berikutnya, Atut terbang ke Korea.

Hobi jalan-jalan Atut bisa dilacak sejak empat tahun silam. Di Kairo, Atut menghadiri peresmian asrama mahasiswa Banten. Di luar acara pokok, ia keluar-masuk pertokoan untuk belanja. Menurut pemandu wisata Atut ketika itu, sang gubernur berbelanja karena menganggap tak ada barang kualitas bagus di Indonesia.

ANTON SEPTIAN | NUR ALFIYAH | RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler
Ini Foto Anggita Sari dan Enji Saat Masih Mesra

Anggita Sari: Ibu Enji Istri Kedua Eks Kapolri

Marzuki Alie Ditantang Bersikap Jantan

Keluarga Ayu Ting Ting Sedikit Bicara

Berita terkait

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

8 November 2023

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

Putusan ini merupakan titik akhir dari serangkaian investigasi yang dilakukan MKMK terhadap para hakim konstitusi yang diduga melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Kontingen Banten Siap Ikuti Jumbara PMR Nasional IX 2023

28 Juni 2023

Kontingen Banten Siap Ikuti Jumbara PMR Nasional IX 2023

Sebanyak 75 peserta kontingen Banten telah mengikuti berbagai tahapan seleksi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Dinasti Politik Banten Bikin Rentan Hak Pemilih di Pemilu 2024

12 Mei 2023

Komnas HAM Sebut Dinasti Politik Banten Bikin Rentan Hak Pemilih di Pemilu 2024

Komnas HAM melakukan pemantauan pra pemilu untuk menemukan potensi kerawanan hilangnya hak warga negara dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Sesar Ujung Kulon, Sesar Aktif Penyebab Gempa Banten

11 Mei 2023

Riwayat Sesar Ujung Kulon, Sesar Aktif Penyebab Gempa Banten

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa Banten kemarin dipicu aktivitas sesar aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Pemkot Tangsel Klaim Kasus Stunting Terendah di Provinsi Banten

28 Januari 2023

Pemkot Tangsel Klaim Kasus Stunting Terendah di Provinsi Banten

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan pentingnya kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangan dalam melawan stunting.

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemendagri Ingatkan Spirit Otonomi Daerah dalam Bingkai NKRI

5 Oktober 2022

Sekjen Kemendagri Ingatkan Spirit Otonomi Daerah dalam Bingkai NKRI

Setiap daerah diberikan kewenangan untuk mencapai kemandiriannya masing-masing dalam mewujudkan masyarakat yang madani.

Baca Selengkapnya

Selain Lukas Enembe, Inilah Daftar Gubernur yang Pernah Jadi Tersangka KPK

22 September 2022

Selain Lukas Enembe, Inilah Daftar Gubernur yang Pernah Jadi Tersangka KPK

Penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK menambah daftar gubernur yang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya

Mentan Dorong Banten Hasilkan Kedelai Lokal Berkualitas

15 September 2022

Mentan Dorong Banten Hasilkan Kedelai Lokal Berkualitas

Banten memiliki lahan yang subur dan bisa dilakukan penanaman kedelai secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Makin Tercekik Setelah Tarif Ojek Online Naik

8 September 2022

Makin Tercekik Setelah Tarif Ojek Online Naik

Pengemudi ojek online khawatir jumlah penumpang akan semakin berkurang setelah pemerintah menetapkan tarif ojek online baru pasca-kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

6 September 2022

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar

Baca Selengkapnya