TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Masyarakat Transparansi Banten, Oman Abdurrahman, menyatakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Banten yang masuk ke rekening adik Gubernur Banten, Tubagus Chaeri Wardana, hampir dapat dipastikan adalah biaya yang dipungut secara terbuka dari proyek-proyek di provinsi tersebut.
Dalam memungut biaya tersebut, kata Oman, Wawan menggunakan jaringannya di Kamar Dagang Indonesia Provinsi Banten. Besarnya disesuaikan dengan jenis proyeknya. "Biasanya proyek konstruksi yang paling besar, 25 sampai 30 persen dari nilai proyek," kata Oman saat dihubungi, Ahad, 3 November 2013.
Penggunaan jaringan Wawan di KADIN adalah warisan dari ayahnya, Chasan Sochib. Sebelum dijabat Wawan, Ketua KADIN Banten dijabat oleh Chasan. "Wakil Wawan yang sekarang adalah wakilnya Chasan dulu," kata Oman. Keadaan inilah yang mempermudah Wawan mengendalikan proyek-proyek di Banten.
Menurut penelusuran MATA Banten, melalui situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik, sejak tahun 2011 ada 28 perusahaan yang terafiliasi dengan Wawan. Perusahaan-perusahaan ini selalu menang tender proyek di Banten. Dalam akta notaris di empat dari 28 perusahaan tersebut terdapat nama Wawan sebagai pemegang saham. Sedangkan 24 lainnya adalah milik kroni-kroninya.
Dalam setahun, satu perusahaan mendapatkan lima paket pekerjaan di Banten. "Nilainya sekitar Rp 2-3 miliar per proyek," kata dia. Itu proyek yang nilainya besar. Menurut Oman, perusahaan yang mendapat proyek melalui penunjukan langsung lebih banyak lagi. "Biasanya mengerjakan proyek yang nilainya Rp 1,5-2 miliar," ujar dia.
Hal senada didapat melalui penelusuran Tempo mengenai adanya hubungan antara perusahaan yang dikendalikan Tubagus Chaeri Wardana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan salah satu perusahaan pemenang tender dalam alat kesehatan Provinsi Banten. Misalnya, hubungan dengan PT Waliman Nugraha Jaya sebagai pelaksana pengadaan sarana penunjang pelayanan gigi dan mulut, THT, dan mata RS Rujukan Provinsi Banten. Nilai proyek tersebut sebesar Rp 4,5 miliar.
Dalam data Lembaga Pengadaan Secara Elektronik diketahui bahwa Direktur PT Waliman adalah Sigit Widodo. Adapun dari penelusuran melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, nama Sigit Widodo diketahui adalah karyawan PT Bali Pacific Pragama, yang merupakan perusahaan milik Chaeri. (Baca: Dinasti Atut: Apapun Proyeknya, Wawan Muaranya)
TRI ARTINING PUTRI
Topik Terhangat
Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochta| Adiguna Sutowo
Berita Terpopuler
Hasil Liga Inggris Pekan ke-10
Heboh Video Polisi Mabuk di Panggung Dangdut
Roy Suryo: Berita Tempo Rugikan Dunia Olahraga
Buruh Tolak UMP 2014, Mereka Mau Rp 3 Juta