TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah sejumlah pemberitaan yang menyatakan Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo tak mengajukan Komisaris Jenderal Sutarman sebagai penggantinya. Menurut SBY, Timur dan Komisi Kepolisian Nasional mengajukan empat nama yang masing-masing terdapat nama Sutarman.
"Jadi tidak benar Komjen Sutarman itu tidak diusulkan Kompolnas atau Kapolri. Sutarman peringkat pertama yang diusulkan. Dasarnya senioritas dan lain-lain," kata SBY di Banjarmasin, seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, www.setkab.go.id, Rabu, 23 Oktober 2013.
SBY juga membantah jika dirinya mengajukan Sutarman sebagai calon tunggal karena lobi seseorang yang memiliki kedekatan dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri tersebut. Ia mengklaim pengajuan Sutarman sesuai dengan undang-undang dan aturan yang berlaku.
Menurut SBY, dalam rapat penetapan pencalonan Sutarman, keputusan diambil berdasarkan kesepakatan dan pertimbangan bersama para peserta rapat. Keputusan turut diambil Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Timur Pradopo, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
"Setelah semua menyampaikan pendapat, saya putuskan Komjen Sutarman sebagai calon Kapolri," kata SBY.
Meski demikian, SBY mengakui ada beberapa orang yang mencoba turut mengusulkan atau mengusung nama calon Kapolri. Akan tetapi, dia mengklaim kukuh mengikuti prosedur dan aturan dalam undang-undang, sehingga menolak semua usulan tersebut.
"Orang yang dituduh melobi saya jadi stres. Internal Polri juga jadi kacau, terganggu. Padahal itu sesuatu yang tidak ada," kata SBY.
SBY dikabarkan telah memilih Sutarman sebagai calon tunggal karena lobi yang dilakukan Silvia Soleha atau yang dikenal dengan panggilan Bu Pur. Wanita yang dikabarkan kerabat dekat SBY ini pernah memiliki relasi dengan Sutarman saat menjabat sebagai Kepala Polisi Daerah Metro Jaya.
Bu Pur diduga pernah meminta Sutarman menutup kasus dugaan korupsi pengadaan buku di Kemeterian Pemuda dan Olahraga yang ditangani Direktorat Tindak Pidana Korupsi Polda Metro Jaya.
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.