TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat bakal mengklarifikasi pernyataan kadernya, Bupati Kutai Timur Isran Noor yang mengaku mendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden. Pernyataan dukungan Isran Noor disampaikan dalam upacara hari ulang tahun Kabupaten Kutai Timur, Sabtu 12 Oktober 2013.
"Kami akan klarifikasi, tujuan dan maksud pernyataan itu seperti apa," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun saat dihubungi, Selasa, 15 Oktober 2013. Jhonny sendiri belum mendengar ihwal dukungan Isran kepada Prabowo. "Apakah statemennya terbuka atau bagaimana," kata dia.
Dukungan kepada Prabowo disampaikan Isran Noor dalam upacara peringatan hari ulang tahun Kabupaten Kutai Timur di Sangatta, Sabtu, 12 Oktober 2013 lalu. Isran Noor sebelumnya sempat digadang-gadang menjadi peserta konvensi Partai Demokrat, namun belakangan namanya terpental, tidak masuk dalam 11 peserta konvensi pilihan komite.
Saat ini Isran merupakan Bupati Kutai Timur dan Ketua Demokrat Kalimantan Timur. "Pak Prabowo ini capres 2014, saya dukung 1.000 persen. Indonesia perlu orang seperti Pak Prabowo," kata Isran ketika itu.
Jika informasi ini benar, kata Jhonny, partainya menyesalkan dukungan ini. Apalagi saat ini Demokrat sedang menjaring calon presiden melalui mekanisme konvensi. Dukungan kepada salah satu kandidat seharusnya dilakukan pengurus pusat. DPD Demokrat, kata dia, hanya berwenang menyampaikan dukungan kepada calon gubernur. "Itupun harus koordinasi dengan DPP," kata dia.
Saat dikaitkan dengan dugaan kekecewaan Isran karena tak lolos sebagai peserta konvensi, Jhonny menepisnya. Jhonny mengingatkan, saat ini Isran masih menjadi Bupati Kutai Timur. Untuk menjadi pemimpin nasional, Isran harus melalui tahapan tertentu. "Harus diuji sebagai gubernur misalnya," kata dia.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
