Hamdan: Putusan MK yang Ditangani Akil Sudah Final

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 10 Oktober 2013 06:27 WIB

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva. ANTARAFOTO/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva, mengatakan tak akan menanggapi putusan MK tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah yang dipermasalahkan oleh Solidaritas Pengacara Pilkada (SiPP).

"Putusannya sudah final, enggak ada diskusi lagi," kata Hamdan kala ditemui usai sidang pengucapan putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Pemilukada, di kantornya, Rabu, 8 Oktober 2013.

Sebelumnya, Solidaritas Pengacara Pilkada meminta agar putusan-putusan di MK, terutama yang dipimpin oleh Akil Mochtar, dianulir. Hal ini terkait ditetapkannya Akil sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam dua kasus dugaan suap, yakni sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Pilkada Lebak, Banten.

Beberapa pihak yang pernah berperkara pilkada juga mempermasalahkan putusan MK. Mereka apihak yang bersengketa di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara; Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat; Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan; Kabupaten Samosir dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara; Kota Palembang, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Maluku.

Hamdan menegaskan, putusan perselisihan mengenai sengketa pilkada adalah putusan hakim yang sudah inkracht atau tetap. Meski nantinya perkara-perkara yang ditangani Akil dilaporkan ke KPK, Hamdan mempersilakannya. Namun, hakim MK tidak akan mengubahnya.

NURUL MAHMUDAH

Berita terkait

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

15 jam lalu

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.

Baca Selengkapnya

Hamdan Zoelva Nilai Revisi UU MK Jadi Ancaman Bagi Eksistensi Indonesia sebagai Negara Hukum

21 jam lalu

Hamdan Zoelva Nilai Revisi UU MK Jadi Ancaman Bagi Eksistensi Indonesia sebagai Negara Hukum

Revisi UU MK tak hanya menjadi ancaman bagi independensi lembaga peradilan, namun ancaman yang sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

21 jam lalu

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

MK Batasi 6 Saksi dan Ahli di Sidang Sengketa Pileg, Apa Alasannya?

23 jam lalu

MK Batasi 6 Saksi dan Ahli di Sidang Sengketa Pileg, Apa Alasannya?

MK hanya membolehkan para pihak menghadirkan lima orang saksi dan satu ahli dalam sidang sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

Respons Hakim Mahkamah Konstitusi soal Revisi UU MK

1 hari lalu

Respons Hakim Mahkamah Konstitusi soal Revisi UU MK

Mahkamah Konstitusi menanggapi perubahan keempat revisi UU MK yang baru saja disepakati pemerintah dan DPR.

Baca Selengkapnya

PSHK Ungkap 5 Masalah Prosedural Revisi UU MK, Salah Satunya Dibahas Secara Senyap

1 hari lalu

PSHK Ungkap 5 Masalah Prosedural Revisi UU MK, Salah Satunya Dibahas Secara Senyap

Perencanaan perubahan keempat UU MK tidak terdaftar dalam daftar panjang Program Legislasi Nasional alias Prolegnas 2020-2024.

Baca Selengkapnya

Revisi UU MK Disebut untuk Bersihkan 3 Hakim yang Beri Dissenting Opinion di Sengketa Pilpres 2024

1 hari lalu

Revisi UU MK Disebut untuk Bersihkan 3 Hakim yang Beri Dissenting Opinion di Sengketa Pilpres 2024

Salah satu substansi perubahan keempat UU MK yang disoroti oleh PSHK adalah Pasal 87. Mengatur perlunya persetujuan lembaga pengusul hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Kaji Penghapusan Jumlah Kementerian hingga Pengangkatan Wamen

1 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Kaji Penghapusan Jumlah Kementerian hingga Pengangkatan Wamen

Dalam Revisi UU Kementerian Negara, tim ahli mengusulkan agar jumlah kementerian negara ditetapkan sesuai kebutuhan presiden.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

1 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

2 hari lalu

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

Mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, mengungkapkan bahwa revisi Undang-undang Mahkamah Konstitusi mengganggu independensi hakim.

Baca Selengkapnya