Pegiat Sejarah Gelar Doa di Bekas Gedung Sarekat Islam

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 7 Oktober 2013 15:38 WIB

.

TEMPO.CO, Semarang - Nasi tumpeng teronggok pada meja kecil di gedung tua di Jl. Gendong 1144, Kelurahan Harjosari, Kota Semarang, Senin, 7 Oktober 2013. Ada aneka sayuran, nasi putih, tahu, tempe, daging ayam, dan telur. Di pucuk tumpeng tertancap bendera merah putih kecil terbuat dari kertas minyak. Sejumlah orang duduk melingkar pada tikar di lantai usang. Doa dirapal oleh modin. Mereka membaca tahlil.

Ritual doa ini ditujukan untuk menyelamatkan gedung tua yang nyaris roboh. Aktivis Komunitas Pegiat Sejarah Kota Semarang ingin menyelamatkan situs gedung tua saksi sejarah pergerakan Sarekat Islam. “Sebagai budaya orang timur selamatan kecil bertujuan agar upaya penyelamatan lebih lancar," kata Rukardi, Koordinator KPS Kota Semarang.

Ritual itu digelar sebelum tukang yang dikirim Pemerintah Kota Semarang memasang bambu untuk menyangga atap gedung. Para aktivis menggelar doa dan ritual makan tumpeng sebagai bentuk kampanye membangun kepedulian masyarakat sekitar gedung terhadap cagar budaya.

Menurut Rukardi, gedung itu merupakan saksi sejarah. Sejak tahun 1919 gedung itu menjadi kantor Sarekat Islam dan saksi bisu bagaimana Tan Malaka mengajar anak-anak pribumi. Catatan Komunitas Pegiat Sejarah Kota Semarang menyatakan, gedung itu menjadi saksi aktivis awal revolusi nasional era 1945 melawan Belanda.

Di kantor SI itu, lahir politikus kaliber dunia, seperti Semaoen, Tan Malaka, Alimin, dan Djamaludin Tamin. Selain itu gedung yang banyak didominasi oleh pilar kayu penyangga itu pernah menjadi pos Palang Merah Indonesia saat peristiwa pertempuran lima hari di Semarang.

Pengamat arsitektur bangunan tua Kota Semarang, Enggar Adibroto, menyatakan kondisi umum gedung itu rawan. Struktur atap nyaris roboh. Ini menimbulkan retakan pada tembok. “Penyelamatan masih bisa dilakukan karena fondasi masih kokoh,” kata dia.

EDI FAISOL

Berita terkait

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah

Baca Selengkapnya

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.

Baca Selengkapnya

7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?

Baca Selengkapnya

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.

Baca Selengkapnya

Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.

Baca Selengkapnya