Hibah Saham Tambang Emas, DPRD Banyuwangi Terbelah

Reporter

Senin, 7 Oktober 2013 14:53 WIB

Kabupaten Banyuwangi

TEMPO.CO, Banyuwangi - Tiga dari tujuh fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menolak hibah saham 10 persen dari perusahaan pertambangan emas PT Merdeka Serasi Jaya kepada Kabupaten Banyuwangi. Ketiga fraksi tersebut adalah Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Persatuan Amanat Nusantara (gabungan PPP, PAN dan Republikan) serta Fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ulama.

Penolakan oleh ketiga fraksi tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD, dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi tentang Rancangan Perubahan Keempat Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal kepada Pihak Ketiga, Senin, 7 Oktober 2013. Perubahan Perda tersebut diajukan pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menampung pemberian hibah PT Merdeka Serasi Jaya.

Juru bicara Fraksi Demokrat Ferdiyanto Wilya mengatakan, pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, melanggar Peraturan Daerah Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Dalam Perda tersebut, Tumpang Pitu ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung. "Pelanggaran terhadap Perda ini dikenai sanksi pidana 5 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar," kata Ferdiyanto.

Juru bicara Fraksi Persatuan Amanat Nusantara Juwaini menjelaskan, Kementerian Kehutanan telah memberlakukan moratorium alih fungsi hutan lindung, termasuk di Tumpang Pitu. Dia mendesak pemerintah Banyuwangi tidak mengizinkan aktivitas pertambangan yang akan berdampak serius terhadap lingkungan.

Sedangkan Fraksi PKNU beralasan bahwa pengalihan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari PT Indo Multi Niaga ke PT Bumi Suksesindo melanggar Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara.

Selain itu, pengalihan IUP tersebut sedang digugat oleh perusahaan Australia Intrepid Mines Ltd., dan prosesnya masih banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. "Apalagi PT Bumi belum memperoleh izin dari Menteri Kehutanan untuk mengeksploitasi Tumpang Pitu," ujar juru bicara FPKNU, Khoiri Zein.

Tiga fraksi lain, yakni Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Fraksi Golkar-Hanura (FGH), dan Fraksi PDI Perjuangan setuju hibah saham itu. Namun FKB dan FGH meminta Bupati Banyuwangi untuk mempertimbangkan potensi timbulnya dampak pencemaran lingkungan. Sebab, kerugian yang ditimbulkan maupun biaya pemulihan lingkungan jauh lebih besar dibandingkan nilai saham yang akan dihibahkan.

Fraksi PDI Perjuangan, satu-satunya fraksi yang total setuju, menilai pemberian saham dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Tak satu rupiah pun membebani APBD," ucap juru bicara Fraksi PDI Perjuangan Sugirah.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan, pemerintah Banyuwangi akan menanggapi penolakan tiga fraksi tersebut pada sidang paripurna lanjutan Selasa besok, 8 Oktober 2013. "Saham ini untuk kepentingan rakyat," tutur dia.

Sebanyak 10 persen saham yang dihibahkan PT Merdeka Serasi Jaya setara Rp 10 miliar yang dikonversi menjadi 10 ribu lembar saham. PT Merdeka adalah perusahaan yang memiliki 100 persen saham PT Bumi Suksesindo, pemegang kuasa eksplorasi 11 ribu hektare pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Kandungan mineral di gunung itu diklaim memiliki cadangan emas 1 miliar ton dengan kadar tembaga 0,6 persen yang nilainya ditaksir mencapai Rp 70 triliun. Perusahaan telah mengajukan pemakaian kawasan hutan lindung untuk eksploitasi pertambangan emas kepada Menteri Kehutanan.

Sebelum dikelola Bumi Suksesindo, kuasa eksplorasi berada di tangan PT Indo Multi Niaga sejak 2006-2012. Indo Multi Niaga dan perusahaan Australia, Intrepid Mines Ltd., meneken kesepakatan untuk mengelola tambang Tumpang Pitu pada 2007. Intrepid sanggup menyediakan dana pengembangan proyek, sedangkan Indo Multi Niaga wajib mengurus segala perizinan.

Kedua perusahaan akan mendirikan perusahaan patungan dengan porsi kepemilikan 80 persen untuk Intrepid. Namun, Juli 2012, Indo Multi Niaga mangkir dari perjanjian karena mengalihkan sahamnya kepada Bumi Suksesindo. Pengalihan saham ini disetujui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.


IKA NINGTYAS

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

4 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

9 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

11 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

11 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

14 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

15 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

16 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

20 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

22 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

24 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya