Istana Setuju Sahal-Mustofa Pimpin NU

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2004 04:47 WIB

TEMPO Interaktif, Boyolali: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkepentingan untuk mengamankan hubungannya dengan Nahdlatul Ulama. Untuk memastikannya, menurut sejumlah sumber dari kelompok-kelompok di Muktamar NU ke-31, Presiden tidak ingin Abdurrahman Wahid kembali masuk lingkaran kepemimpinan organisasi itu."SBY (Yudhoyono) lebih suka jika NU dipimpin oleh Sahal (K.H. Sahal Mahfudz) dan Gus Mus (K.H. Mustofa Bisri)," kata seorang tokoh NU di arena muktamar, Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/11).Duet Sahal sebagai rais am ("Ketua MPR") dan Mustofa sebagai ketua tanfidziyah (eksekutif) NU kini sedang digagas sebagai bentuk kompromi atas meruncingnya persaingan pendukung Sahal-Hasyim Muzadi dan Abdurrahman Wahid-Mustofa. Tokoh NU itu menjelaskan, bagi Yudhoyono, tidak masalah jika yang terpilih pasangan Sahal dan Hasyim Muzadi.Menurut dia, Yudhoyono malah menilai Hasyim lebih bisa mendukung tiga kepentingannya atas NU, yakni menjadikan NU sebagai pijakan dalam pemberantasan korupsi, penanggulangan kemiskinan, dan penataan reformasi pendidikan; membantu pemberantasan terorisme; serta menjadi kekuatan penyeimbang untuk mengatasi konflik-konflik lokal dan religius.Sumber itu menyatakan, yang terpenting bagi Yudhoyono adalah memastikan Abdurrahman Wahid tidak memimpin NU. "Bahkan kalau mungkin tidak lagi di PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)," kata dia. Ia mengakui, para kiai kini sedang berpikir keras melunakkan Wahid yang bersikeras maju jika Hasyim menjadi ketua tanfidz. Sumber lain menjelaskan, untuk memuluskan kepentingannya, Yudhoyono mengirimkan Munawar Fuad Noeh, staf khusus sosial keagamaan Presiden, ke muktamar. Ketua Gerakan Pemuda Ansor itu menjadi operator lapangan yang menghubungkan kiai-kiai berpengaruh dengan Yudhoyono.Munawar Fuad, yang ditemui di arena muktamar, membenarkan bahwa Yudhoyono berkepentingan menjaga hubungan baik dengan NU. Apalagi, kata dia, pada pemilihan presiden lalu, separuh lebih nahdliyin memilih Yudhoyono-Jusuf Kalla. Namun, menurut dia, pemerintah tidak mengintervensi muktamar. "Tak ada titipan (pemerintah) dalam muktamar ini," kata dia.Ia mengakui, akan merepotkan jika Abdurrahman Wahid kembali ke NU. Alasannya, "satu kaki" Wahid akan berada di NU dan yang lainnya di PKB. Tapi, kata dia, itu tidak menjadi masalah. "Buktinya, dalam pidato pembukaan muktamar, Presiden menyebut nama Gus Dur yang pertama," kata dia. Pemilihan rais am dan ketua tanfidz akan dilakukan Rabu (1/12) malam ini. Sebanyak 455 suara--30 suara pengurus wilayah (provinsi) dan 425 pengurus cabang (kabupaten/kota)--akan diperebutkan. Thontowi/Syaiful/Anas/Mawardi/Imron/Sohirin?Tempo

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

24 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr

Baca Selengkapnya