Sultan Yogyakarta Kritik Monopoli Media  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 28 September 2013 13:13 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X saat mengikuti ritual Ngabekten di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X, mengkritik pemusatan kepemilikan perusahaan media pada segelintir pengusaha saja. Dia khawatir fakta ini menjadi ancaman bagi masa depan pers nasional. Kritik itu disampaikan Sultan saat membuka Festival Media II yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia selama dua hari di Yogyakarta, Sabtu, 28 September 2013.

Menurut Sultan, kondisi pemusatan kepemilikan media membahayakan demokrasi di Indonesia. Sebab media massa merupakan alat yang mudah dipakai sebagai corong untuk pemolesan citra politikus dengan berita-berita berbau propaganda. "Seharusnya media tetap mematuhi kode etik dan tidak menganut ideologi oplah yang mengabaikan nurani rakyat dan hak publik memperoleh informasi yang benar," ujar dia.

Untuk memperbaiki demokrasi, kata Sultan, media harus mampu memandu publik agar bisa memilih wakil dan pemimpin yang tepat dalam pemilu nanti. Karena itu, ketika banyak politikus senang memanipulasi citra dengan beragam fakta buatan, media semestinya bisa mengungkapkannya ke publik. "Wartawan jangan jadi distributor informasi saja, tapi harus berpihak pada kepentingan publik," ujar dia.

Menurut Sultan fakta pemusatan kepemilikan media terlihat dari data tentang adanya selusin korporasi yang saat ini memiliki 481 media. Situasi ini akan semakin menyeragamkan isi media yang dikonsumsi publik. "Karena itu, AJI perlu mendorong makin banyak muncul berita-berita investigasi, terutama di kasus-kasus korupsi," ujar dia.

Peran media dalam menggelar investigasi kasus-kasus korupsi di Indonesia masih sangat penting saat ini. Sultan mengutip salah satu hasil survei Bank Dunia yang menyebutkan Indonesia termasuk dalam negara di posisi terbawah terrkait dengan kebebasan penelitian dokumen. "Jurnalisme investigasi membawa risiko besar bagi jurnalis, AJI harus tetap mendorong semangat pers pejuang," kata dia.

Sultan juga menyarankan organisasi seperti AJI memperbanyak pendidikan bagi para jurnalis agar mampu memilah secara tepat beragam informasi yang membeludak di tengah era Internet saat ini. Semua jurnalis juga perlu dibekali dengan banyak sumber pustaka. "Minimal kekhawatiran narasumber pada adanya salah kutip bisa dihilangkan," ujar Sultan.

Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi mengatakan Festival Media II yang tahun ini mengusung tema "Mencari Kebenaran di Era Banjir Informasi", membawa misi mendorong tumbuhnya media-media lokal yang independen dan berkualitas. Penyelenggaraan acara ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali kepada publik tentang kasus pembunuhan wartawan Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin alias Udin. "Sudah 16 tahun kasus ini belum terungkap, publik harus diingatkan," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita Terpopuler
Soal Lurah Susan, Staf Mendagri Tegur Ahok
Lobi Makan Siang, Jurus Jokowi Luluhkan Warga
Seekor Babun Remas Dada Wartawan di Tengah Siaran
Jokowi Berebut Kaos dengan Bocah di Blok G
Pendemo Lurah Susan Bukan Warga Lenteng Agung?
Kalahkan Turki, Timnas U-23 ke Final ISG
Dinas Pemakaman Tegur Keluarga Uje Soal Makam
DPR: SBY Pilih Sutarman sebagai Calon Kapolri
Ada Akun @SusanJasmineZ, Lurah Susan: Buset

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya