Anggota Polisi Terlibat Sindikat Calo CPNS  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 27 September 2013 17:40 WIB

Tes Penerimaaan CPNS. Tempo/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sindikasi calo penerimaan calon pegawai negeri sipil ternyata tidak sedikit korbannya. Setelah muncul laporan dari Boyolali bahwa ada 11 orang tertipu, kini 18 orang dari Magelang, Jawa Tengah melaporkan hal serupa ke Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 27 September 2013.

Seorang perekrut calon pegawai negeri adalah polisi yang bertugas Kepolisian Resor Kota Magelang dan sudah dipindah ke Polsek Magelang Utara. Tiga orang perekrut calon pegawai negeri di magelang ada tiga orang, satu orang melarikan diri, satu orang ditahan dan polisi yang masih bertugas. "Kami adalah korban, kami diminta untuk membayar hingga ratusan juta rupiah," kata Estingsih.

Tiga perekrut itu adalah Anom Jatmiko, 40 tahun, warga Kalibanteng Kulon, Semarang, Taufik Murtadho, 29 tahun, warga Bandongan, Magelang dan satu polisi bernama Eko Yuli Prasojo. Anom dan Eko merupakan sindikat penipu calon pegawai negeri. Sedangkan Taufik adalah korban yang dirayu untuk merekrut calon lain.

Tidak hanya bermodus perekrutan calon pegawai negeri, sindikat yang sama dengan kasus penipuan di Boyolali, modus lainnya adalah menjanjikan kucuran bantuan untuk usaha kecil menengah dan pembelian mobil bekas pelat merah.

Tidak tanggung-tanggung, 18 korban itu membayar Rp 35 juta hingga Rp 260 juta. Nilai pembayaran berdasarkan lulusannya. Untuk lulusan SMA Rp 150 juta, untuk lulusan S1 dimintai Rp 175 juta. Untuk mutasi pegawai Rp 30 juta. Untuk kucuran usaha rata-rata tertipu Rp 50 juta. Untuk pembelian mobil bekas pelat merah antara Rp 40 juta hingga Rp 220 juta. Total uang yang disetorkan ke sindikat calo pegawai negeri dan lainnya dari 18 korban mencapai Rp 2,664 miliar.

Uang yang disetorkan berbeda-beda. Ada yang lulusan S1 menyetorkan Rp 260 juta, Rp 205 juta. Bahkan hanya lulusan SMK saja ada yang setor Rp 200 juta. Esti mengaku telah mengeluarkan uang sebesar Rp 205 juta, sedangkan suaminya menyetor uang Rp150 juta dan ibunya mengeluarkan dana Rp 50 juta untuk kucuran dana modal UMKM. "Uang ada yang tunai dan transfer, sebaian besar uang utang di bank," kata Esti.

Ia menambahkan, para korban calon pegawai negeri itu diiming-imingi bisa diterima di Kementerian Keuangan di Direktorat Jenderal Pajak. Mereka juga tellah menjalani tes rekrutmen di Kafe Banaran yang berlokasi di Jalan Solo-Semarang pada awal 2013. Tetapi para calon pegawai yang tertipu itu hanya menyalin jawaban saja.

Setelah melalui ujian dan tes, lalu mereka ditunjukkan surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak pada Maret 2013. Tetapi, surat keputusan itu tidak boleh dibawa pulang.

Bahkan, para korban itu juga diberi seragam warna krem yang diwanti-wanti oleh calo itu ada sensornya. Jika ditukar atau diganti bisa ketahuan dan tidak jadi diterima menjadi pegawai.

Tidak tanggung-tanggung, setelah ada surat keputusan itu, para calo menjanjikan untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan di Jakarta pada 28 Mei lalu. Pada hari yang ditentukan untuk berangkat secara rombongan dan dijemput dengan bus kementerrian bersama 20 orang lainnya dari berbagai daerah, jemputan tidak datang.

Nomor telepon para calo sudah tidak aktif. Lalu para korban melaporkan ke Polres Magelang. Alih-alih mendapatkan perlindungan, Taufik yang juga suami Esti justru berurusan dengan hukum. Ia kini meringkuk di tahanan sejak 8 September yang lalu karena ia merekrut adik ipar dan satu korban calon pegawai negeri.

Nama-nama orang yang masuk sindikat itu yang dilaporkan korban dari Boyolali sama dengan yang merekrut di Magelang. Seperti nama Winarno yang mengaku keluarga petinggi di Kementerian Keuangan bernama Tatang Yuluanto Suharto, Hartawan Wibisono, Tatang Yulianto, Asep Sholahudin, dan Ujang Hidayat. Nama-nama sindikat itu sama persis seperti yang dilaporkan oleh korban asal Boyolali beberapa waktu lalu.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Ombudsman Repubilk indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah Budhi Masturi, penipuan ini masuk dalam indikasi besar. Pihaknya sudah mengontak Ombudsman pusat untuk bekerja sama dengan Mabes Polri. Sebab, perekrut yang di daerah hanyalah pemain kecil. Tetapi diduga ada yang mengkoordinasi sindikasi yang lebih besar. "Kami akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan polisi yang dilapori kasus ini," kata dia.

Secara hukum, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti kasus ini. Tetapi, pihaknya bisa mendorong agar instansi terkait bisa menyelesaikan kasus tersebut.

Beberapa waktu lalu, korban penipuan asal Boyolali juga melaporkan hal yang sama. Lima orang tertipu sebesar Rp 750 juta untuk menjadi pegawai negeri di Direktorat Jenderal Pajak.

Kepala Kepolisian Resor Kota Magelang, AKBP Tommy Aria Dwiyanto mengakui anak buahnya, Brigadir Kepala Eko Yuli Prasojo terlibat dalam kasus percaloan perekrutan pegawai negeri. Pihaknya sudah mengirim surat ke Kejaksaan Negeri untuk mengusut kasus itu. "Surat Perintah Dimulaimya Penyelidikan sudah kami kirim," kata Tommy.

Ia juga tidak akan pilih kasih terhadap anggotanya. Jika dari penyelidikan kejaksaan sudah lengkap atau P21, maka pihaknya juga mengajukan polisi itu ke Divisi Profesi dan Pengamanan untuk pemeriksaan etika.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Berikut Acuan Syarat, Nilai dan Batas Usia Masuk STAN

5 hari lalu

Berikut Acuan Syarat, Nilai dan Batas Usia Masuk STAN

PKN STAN membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru pada Rabu, 15 Mei hingga Kamis, 13 Juni 2024, cek persyaratannya.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS 2024 Dibuka Juni, Cek Link Daftar dan Formasinya

7 hari lalu

Seleksi CPNS 2024 Dibuka Juni, Cek Link Daftar dan Formasinya

Pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK akan dibuka pada Juni 2024. Cek link daftar dan instansinya

Baca Selengkapnya

Syarat Masuk STIN 2024, Nilai Rapor dan Usianya

7 hari lalu

Syarat Masuk STIN 2024, Nilai Rapor dan Usianya

Pendaftaran seleksi penerimaan taruna/taruni STIN direncanakan dibuka bulan ini, cek persyaratannya.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Kinerja PNS Paling Efektif di Dunia, Ada dari Asia

11 hari lalu

10 Negara dengan Kinerja PNS Paling Efektif di Dunia, Ada dari Asia

Berikut ini deretan negara dengan kinerja PNS paling efektif di dunia, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

16 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau kepada para pengusaha di bidang ternak ayam agar segera memenuhi standar sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

17 hari lalu

CPNS 2024 Belum Kunjung Dibuka, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

Kemenpan RB menjelaskan ada perbedaan teknis pengumpulan rincian formasi yang menghambat pengumuman CPNS tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenpan RB Tolak Tunda CASN 2024, Jamin Tak Ada Joki

17 hari lalu

Kemenpan RB Tolak Tunda CASN 2024, Jamin Tak Ada Joki

Menteri PANRB menolak usulan Ombudsman untuk menunda seleksi calon aparatur sipil negara atau CASN 2024 hingga Pilkada 2024 usai.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi CASN Lewat Sekolah Kedinasan Akan Dibuka Bulan ini

17 hari lalu

Pendaftaran Seleksi CASN Lewat Sekolah Kedinasan Akan Dibuka Bulan ini

Ada 8 sekolah kedinasan yang akan membuka formasi seleksi CASN.

Baca Selengkapnya