TEMPO.CO, Jakarta - Tampilnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam acara Inbox di stasiun televisi swasta SCTV menuai kritik di jagad maya. Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat Heru Lelono pun mempertanyakan kinerja Gita sebagai pembantu presiden. Pasalnya Presiden SBY tengah mempersiapkan rencana kunjungan Perdana Menteri Australia di Istana.
"Kalau Menteri Perdagangan bisa punya waktu tampil live di acara Inbox SCTV pagi ini, sebaiknya ditanyakan kepada yang bersangkutan," kata Heru Lelono dalam pesannya, Jumat, 27 September 2013. "Mungkin tugasnya sebagai pembantu presiden sudah diselesaikan."
Menurut Heru, Gita seharusnya memiliki pilihan tegas untuk setia membantu presiden menjalankan amanah rakyat sebagai menteri perdagangan, atau fokus pada pencalonannya sebagai calon presiden melalui konvensi Partai Demokrat.
Heru mengatakan, Gita sudah bisa memiliki modal positif untuk meningkatkan posisi politik dengan menjalankan tugasnya secara baik dan maksimal. Kinerja yang baik justru menjadi kampanye nyata kepada masyarakat dibandingkan orasi dan kampanye ke daerah. "Jabatan menteri itu menguntungkan, bila hendak menjual kinerja positif kepada rakyat, sama dengan kampanye gratis," kata dia. "Sebenarnya justru lebih sulit bagi calon presiden yang tidak punya jabatan publik apa-apa."
Heru menyatakan, Gita harus ingat pesan SBY kepada seluruh menteri dan pejabat negara untuk mengutamakan tugas jabatan. SBY, menurut dia, memang masih memberikan kesempatan kepada para menteri khususnya dari partai politik untuk menjalankan kegiatan politik di hari libur.
Heru mengaku tak mengetahui jika akan ada perlakuan khusus bagi menteri dan pejabat negara yang ikut konvensi Partai Demokrat. Akan tetapi, ia mengklaim SBY memberi peringatan dan pesan tanpa kecuali, termasuk peserta konvensi. "Intinya, tugasnya sebagai menteri sudah dijalankan dengan baik atau belum. Kalau belum, hari libur harus digunakan untuk menjalankan tugas utamanya."
