TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, membantah telah mengenalkan Bunda Putri kepada para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Para pejabat PKS itu disebut memerlukan orang untuk menjaga kuota impor daging sapi. Lantaran pada 2012, kuota impor diserahkan kewenangannya kepada Departemen Perdagangan dan Perindustrian serta Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian.
"Enggak ada, enggak ada. Jadi keliru kan, berita simpang siur. Hanya menduga-duga," kata Hasanuddin saat ditemui Tempo di bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 17 September 2013. Dia hadir sebagai pembicara menjelang Pekan Flora dan Fauna Nasional ke-6 yang akan digelar pada 2-8 Oktober di Yogyakarta.
Dia menegaskan bahwa dirinya profesional sebagai Dirjen Hortikultura. Sesuai peraturan perundangan yang berlaku, dia tidak boleh ikut campur dengan urusan kedirjenan lain.
"Bukan bidang saya karena tidak bicara hortikultura. Bicara impor hortikultura saja juga bukan bidang saya," kata Hasanuddin.
Non Saputri alias Bunda Putri diduga memiliki jaringan luas di Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian Suswono mengaku pernah meresmikan pabrik pupuk PT Sinka Sinye Agrotama, perusahaan pupuk organik di Singkawang, Kalimantan Barat, pada 31 Mei 2011. “Pabrik itu punya dia,” kata Suswono, seperti dimuat dalam laporan utama majalah Tempo edisi pekan ini.