Pemerintah Diminta Segera Hentikan kekerasan di Poso
Reporter
Editor
Rabu, 17 November 2004 11:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:60 massa bergabung dalam aksi solidaritas bersama untuk Poso berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (17/11). Pengunjuk rasa meminta pemerintah segera mengungkap kasus peledakan bom di dekar pasar tradisional Poso. Aksi solidaritas ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat Poso yang ada di Jakarta. Antara lain Ikatan Keluarga Poso (IKP), Forum Komunikasi Mahasiswa Pemuda Pelajar Poso dan Morowali di Jakarta (Formasi P3MJ) dan elemen adat lainnya. Selain mengutuk keras aksi kekerasan dan peledakan bom yang menewaskan enam orang serta melukai tiga orang warga sipil. mereka juga mendesak Kapolri untuk mencopot AKBP Abdi Darma sebagai Kapolres Poso. Massa juga menuntuy Bupati Poso Drs. Muin Pusadan untuk mundur. Serta, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla untuk mengambil langkah kongkret dalam penyelesaikan masalah Poso. Massa berharap tokoh masyarakat, adat dan agama segera menenangkan masyarakat Poso agar tidak terprovokasi. Dalam aksi, digelar berbagai poster dan spanduk yang menggambar keenam tuntutan tersebut. Salah satu spanduk terbesar yang dibentangkan bertuliskan "SBY MJK segera hentikan tindak kekerasan di Poso". Aksi ini kemudian dilanjutkan ke Istana Negara untuk menemui Susilo Bambang Yudhoyono. Rencananya mereka akan mengucapkan selamat Idul Fitri sekaligus memberikan tuntutannya. Sampai berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung di depan Istana Negara. Eworaswa - Tempo
Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".