Pengamat: PDIP Tak Berani Capreskan Jokowi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 6 September 2013 16:14 WIB

Joko Widodo menemui para siswa usai melaksanakan ujian nasional di SMP 108, Jakarta, (25/4). Jokowi mengadakan kuis interaktif kepada para siswa dan berpesan agar tidak melakukan aksi corat coret seragam sekolah serta tawuran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti politik pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bakti, mengatakan rapat kerja nasional yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan momentum tepat untuk memunculkan nama-nama calon presiden. “Tak ada alasan untuk tidak mendeklarasi, paling tidak memunculkan nama-nama,” kata Ikrar saat dihubungi, Jumat, 6 September 2013.

Menurut Ikrar, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak perlu khawatir dengan serangan yang mungkin muncul bila PDIP mulai memunculkan nama capres dan cawapres. Waktu sembilan bulan menjelang pemilihan presiden, kata dia, bukanlah waktu yang panjang untuk mensosialisasikan calon presiden. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, deklarasi calon presiden justru dilakukan satu setengah tahun sebelum pemilihan.


Ikrar mengatakan, sikap hati-hati PDIP dalam menetapkan calon presiden justru tak relevan dengan kondisi terkini menjelang pilpres. Saat ini hampir setiap partai besar sudah punya nama calon presiden yang akan diusung pada pilpres Juli 2014 nanti. Waktu yang ada justru bisa dimanfaatkan PDIP untuk meminimalisasi serangan terhadap calon serta lebih meningkatkan konsolidasi partai. "Menurut saya, sikap hati-hati itu penting, tapi bukan jalan yang memberi harapan politik untuk rakyat.”

Rakernas PDIP akan digelar mulai Jumat hari ini hingga 8 September 2013 di Ecopark. Ancol, Jakarta. Menjelang rakernas, sejumlah daerah mulai memunculkan nama calon presiden yang layak diusung PDIP. Dukungan terkuat ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Beberapa daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, hampir terang-terangan menyatakan dukungan pada Jokowi.


Meski dukungan sudah kuat, Ikrar tak yakin PDIP bakal berani menetapkan Jokowi sebagai calon presiden. Menurut dia, opsi ini bakal sulit terwujud karena sikap hati-hati Megawati. Namun, Ikrar mengatakan, paling tidak PDIP harus berani menyatakan kriteria capres dengan mengarahkannya pada anak muda. “Kalau sudah dengan tegas disampaikan, PDIP akan memberi kesempatan pada anak muda. Saya yakin orang sudah tahu arahnya adalah Jokowi.”

IRA GUSLINA SUFA


Topik Terhangat
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Penerimaan CPNS | Suriah Mencekam

Berita Terpopuler
Abraham Samad: Rudi Rubiandini Orang Serakah
Istri @benhan: Suami Diperlakukan Bak Perampok
Zaskia Gotik Putuskan Pertunangan dengan Vicky
Ahok: Tiada Ampun bagi Kopaja Ugal-ugalan
Hukuman Serda Ucok: 11 Tahun Bui dan Dipecat

Advertising
Advertising

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

7 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

8 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

12 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya