TEMPO.CO , Jakarta:Majelis Ulama Indonesia mengaku sempat didekati panitia penyelenggara Miss World Indonesia yang dimotori oleh MNC Grup. MUI diminta untuk mendukung kontes ratu kecantikan dunia yang bakal digelar September nanti.
"Awalnya ada seseorang yang datang secara informal untuk membahas masalah Miss World ini," ujar Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI Sinansari Ecip kepada Tempo, Jumat, 23 Agustus 2013. "Kami sudah tegas menolak, dan saya sampaikan kalau mereka berhadapan dengan tembok."
Sikap itu, kata Sinansari, disambut dengan pertanyaan cara penyelenggara Miss World untuk memindahkan tembok itu. “Saya sih diam saja, gak saya jawab," ujar dia.
Sejumlah anggota MUI belakangan mengaku dihubungi via telepon, pesan singkat ataupun diajak bertemu. "Dicoba dari arah kiri, kanan, depan dan belakang," kata Sinansari mengenai lobi penyelenggara Miss World.
Merasa tidak sukses melobi, tawaran terakhir justru muncul melalui surat resmi berisi ajakan untuk menjadi penasehat bayangan. "Akhirnya surat itu muncul, tetap kami tolak karena kontraproduktif bagi umat," kata Sinansari.
Sinansari mengatakan melalui rapat MUI seluruh Indonesia 5 Agustus lalu, Miss World tetap ditolak, meskipun tanpa sesi bikini. "Tanpa sesi bikini itu cuma fabrication of issue," kata Ketua Bidang Kerjasama Internasional MUI Muhyidin Junaidi.
MUI berharap suara penolakannya atas Miss World didukung oleh umat muslim seluruh Indonesia. "Kami tidak melarang ataupun menganjurkan masyarakat untuk berdemo menentang Miss World, itu diluar tanggung jawab kami," kata Muhyidin.
Begitu pula dengan ancaman kekerasan sejumlah ormas pada acara kontes ratu-ratuan itu. "Kami berharap tidak ada tindakan anarkis, tapi tidak bisa kami jamin juga," ujar Muhyidin.
SUBKHAN
Berita terkait
YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi
54 hari lalu
Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah
Baca SelengkapnyaFatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka
54 hari lalu
Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaUlama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal
18 Desember 2022
MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro
21 November 2022
Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.
Baca Selengkapnya63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024
27 Juli 2022
Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.
Baca SelengkapnyaBuya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama
25 Juli 2022
Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.
Baca SelengkapnyaMUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin
8 Juni 2022
MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila
Baca SelengkapnyaMengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa
27 Mei 2022
Anwar Abbas menilai Syafii Maarif layak mendapatkan gelar Bapak Bangsa.
Baca SelengkapnyaMUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan
7 April 2022
MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.
Baca Selengkapnya