Sejumlah anggota kepolisian melakukan pemerikasaan kendaran roda empat para pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat mudik di jalur Pantura. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2013 menurun drastis ketimbang tahun sebelumnya. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, penurunan jumlah kecelakaan itu berdasarkan beberapa kategori. Seperti kecelakaan akibat pengemudi mengantuk yang turun 43 persen dari angka 1.225 kejadian menjadi 683 kecelakaan.
"Penurunan angka kecelakaan ini dilihat dari data Operasi Ketupat pada 2012 dan 2013," kata Boy, Senin, 19 Agustus 2013.
Selain karena sopir mengantuk, penurunan angka kecelakaan juga terjadi pada faktor pelanggaran batas kecepatan oleh pengemudi. Bila tahun lalu kecelakaan dengan kategori ini sebanyak 694 kejadian, kali ini turun hingga 46 persen atau sekitar 379 kecelakaan. Kondisi serupa terjadi untuk jumlah kecelakaan akibat pengemudi yang tidak menjaga jarak aman, turun sebanyak 13 persen; dan kecelakaan akibat pengemudi melanggar rambu, turun 22 persen.
"Sementara kecelakaan karena pengemudi mengkonsumsi alkohol meningkat 7 persen, dari 61 kecelakaan menjadi 65 tragedi."
Hingga H+5 Lebaran, Kepolisian mencatat ada 2.826 kecelakaan yang menewaskan 630 pemudik; 1.027 orang mengalami luka berat; dan luka ringan 3.728 orang. Seluruh kecelakaan itu melibatkan 4.933 kendaraan dan didominasi kendaraan roda dua. "Ada 3.487 motor yang mengalami kecelakaan hingga H+5 Lebaran," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto.
Sedangkan pada data Kementerian Perhubungan tercatat ada 162 kecelakaan pada H+9 Lebaran dengan korban meninggal 40 orang; 46 pemudik mengalami luka berat; dan 240 lainnya menjadi korban luka ringan.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
14 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.