Ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana yang terletak di Jalan Mangga, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8) malam. Dua bom berdaya ledak rendah meledak pada sekitar pukul 19.00 WIB. TEMPO/Mohammad Andi Perdana
TEMPO.CO, Jakarta - Biksu Aryamaitri Mahasthavira, pendiri sekaligus pemimpin Vihara Ekayana, mengimbau umat Buddha untuk tetap tenang setelah peledakan Vihara Ekayana di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin malam. Ia juga memperingatkan agar seluruh umat menahan diri dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan balas dendam.
"Kami menyerukan pesan damai semua kepada jemaat. Semoga hati mereka, baik umat maupun pelaku, tercerahkan," kata Biksu Aryamaitri saat ditemui di viharanya pada Selasa, 6 Agustus 2013.
Ia mengatakan insiden peledakan bom di Vihara Ekayana bisa jadi karena pemahaman kemanusiaan yang kurang. Kegelapan batin, lanjut Aryamaitri, harus diatasi dengan tenang agar jiwa terbuka. "Jangan membenci para pelaku teroris Minggu malam lalu. Berdoa saja semoga mereka menerima pencerahan."
Sebelumnya, jemaat Vihara Ekayana mengatakan tidak khawatir dengan teror bom yang menimpa tempat ibadah mereka. Seperti biasa, mereka tetap menjalankan kegiatan peribadatannya dengan khusyuk.
Dalam pantauan Tempo hingga pukul 12.30, vihara tersebut tetap dikunjungi oleh jemaat. Dengan menyalakan dupa, mereka memanjatkan syukur karena masih diberikan kesempatan untuk beribadah di vihara tersebut.
Bekas ledakan di dekat rak sepatu, di sebelah pintu masuk vihara, sudah dibersihkan. Masih tersisa bercak hitam sekitar 10 sentimeter berbentuk sabit pada patung singa di depan vihara. MUHAMMAD MUHYIDDIN
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.