TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Markas Kepolisian RI, Ronny F. Sompie, mengatakan penanganan dan penyelidikan ledakan bom di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta Barat, bisa saja diserahkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya Jakarta. "Tergantung hasil pengolahan TKP nanti," kata Ronny saat dihubungi, Senin, 5 Agustus 2013.
Menurut Ronny, bila olah TKP yang dilakukan oleh tim Detasemen 88 Antiteror dan tim dari Badan Reserse Kriminal Mabes Polri tak menunjukkan adanya kaitan bom di vihara dengan jaringan teroris besar, penanganan akan diserahkan ke Polda. Sedangkan Mabes Polri hanya akan mem-back up.
Namun, bila dinilai ada keterlibatan kelompok besar, kasus sepenuhnya ditangani Mabes. "Tergantung nanti apa motif yang kami temukan."
Ronny mengatakan, meski belum menemukan motif dan siapa pelaku pengeboman, sejauh ini Mabes menilai bom yang diletakkan di vihara tak terlalu berbahaya. Terbukti dengan akibat ledakan yang ditimbulkan. Bom pertama dan kedua yang meledak dalam rentang dua jam tak menyebabkan kaca di sekitarnya pecah. Korban yang terkena pun hanya mengalami luka lecet.
Bom yang terjadi Ahad malam, 4 Agustus 2013, itu telah mengundang perhatian publik. Selain karena terjadi pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran Idul Fitri, kehadiran dua petinggi Polri yang tengah bersaing memperebutkan bursa calon Kepala Polri juga menjadi sorotan. Kepala Bareskrim Sutarman dan Kepala Polda Metro Jaya Putut Eko Bayuseno, yang sama-sama dinominasikan sebagai calon Kapolri, berpacu cepat hadir ke lokasi bom.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, pun turut bersuara. Dalam siaran persnya, Djoko mengutuk peledakan ini. Djoko juga mengatakan pengeboman ini telah merusak suasana pada bulan suci Ramadan. Ia meminta masyarakat harus lebih waspada terhadap potensi teror dengan melaporkan semua tindakan mencurigakan.
Ledakan di vihara yang berlokasi di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini terjadi sebanyak dua kali. Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Sedangkan ledakan susulan terjadi pada pukul 22.00. Ledakan terjadi setelah kebaktian mingguan.
Tak ada korban jiwa dalam dua ledakan ini. Jemaah kebaktian yang berada di sekitar lokasi ledakan hanya mengalami luka lecet.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait:
Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana
Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda
Menkopolhukam Kutuk Pengeboman Vihara Ekayana
Ketika Lebaran Menjadi 'Incaran' Bom
Berita terkait
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal
24 Januari 2021
Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.
Baca SelengkapnyaPenegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang
17 Januari 2016
Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.
Baca SelengkapnyaPenumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.
Baca SelengkapnyaTeror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...
18 April 2015
Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.
Baca SelengkapnyaPolisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air
18 April 2015
Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.
Baca SelengkapnyaPenumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta
17 April 2015
Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.
Baca SelengkapnyaKronologi Ancaman Bom di Batik Air
17 April 2015
Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.
Baca SelengkapnyaBatik Air Dinyatakan Aman dari Bom
17 April 2015
Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air
17 April 2015
Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.
Baca SelengkapnyaAda Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat
17 April 2015
Secara psikologis memang harus ganti pesawat.
Baca Selengkapnya