TEMPO Interaktif, Jakarta:Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan Pemerintah Indonesia berduka atas kematian 84 warga muslim setelah terjadi unjuk rasa di Propinsi Narathiwat, Thailand Selatan. Marty menegaskan bahwa insiden ini merupakan masalah dalam negeri Thailand, namun sebagai sesama anggota ASEAN Indonesia sangat peduli dengan kejadian tersebut.Menurut rencana, sore ini Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Thailand akan melakukan briefing mengenai insiden tersebut dengan Pemerintah Thailand. "Indonesia percaya Pemerintah Thailand akan melakukan penyelidikan sebagaimana mestinya guna mengungkap kebenaran di balik insiden yang tragis ini," jelas Marty ketika dihubungi Tempo, Rabu (27/10).Sementara juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suripto dalam pertemuannya dengan Marty Natalegawa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pagi tadi (27/10) menyatakan peristiwa yang terjadi di Thailand Selatan bukan urusan dalam negeri Thailand sendiri, tetapi merupakan urusan internasional karena menyangkut pelanggaran HAM berat.Berbeda dengan Departemen Luar Negeri, PKS mengharapkan sikap tegas pemerintah terhadap masalah ini. Untuk itu kami meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk menyatakan sikapnya secara tegas, bukan hanya memberikan penyataan turut berduka cita," tegas Suripto.Fraksi PKS mengharapkan Pemerintah Thailand untuk membentuk Fact Finding Mission Team yang terdiri dari perwakilan negara-negara ASEAN untuk menemukan pelaku utama peristiwa tersebut. Tidak kalah pentingnya adalah menangkap dan menghukum pihak yang bertanggung jawab terhadap peristiwa yang merupakan genocide tersebut," tegas Suripto.Flamboyan - Tempo