Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO , Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md mengaku tak bakal berkampanye secara khusus jelang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia mengaku biasa-biasa saja jelang konvensi yang bakal memulai tahap pertamanya September mendatang.
“Saya tak merasa perlu menjadwalkan kampanye khusus,” ujar Mahfud kepada Tempo, Senin, 22 Juli 2013. “Saya kampanye ya gini-gini saja sudah cukup,” kata dia saat ditanya soal langkah mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Weibowo yang mulai bergerilya ke sejumlah daerah untuk memuluskan langkahnya jelang konvensi Demokrat.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua mempersilahkan semua figur yang berpotensi ikut Konvensi berkeliling memperkenalkan diri. Max mendukung upaya tokoh berkeliling menemui kader-kader Demokrat di daerah-daerah.
Ahad lalu, Pramono Edhie bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menghadiri acara pembekalan kader Demokrat di Bali. Acara itu, kata Max, bukan acara Dewan Pengurus Pusat. "Kalau acara pusat, pasti sudah diprogramkan," katanya.
Max memperkirakan Pramono menghadiri acara tersebut untuk memperkenalkan diri jelang Konvensi. "Bagus kalau sudah mulai," katanya.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengumumkan mekanisme konvensi calon presiden partainya. Sadar tak punya tokoh yang bisa mengerek elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 ini, SBY mengundang tokoh luar partai jadi peserta konvensi.
SBY sendiri pernah menyebut nama-nama favoritnya pada publik. Nama-nama kandidat yang dimaksud, adalah ipar SBY yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua DPD RI Irman Gusman, dan Duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal.
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
23 jam lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.
