Setiap Singgah, Penggowes Syiah Didukung Bupati

Reporter

Kamis, 18 Juli 2013 20:47 WIB

Seorang warga Syiah menangis saat harus di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Fatwa MUI yang mengatakan bahwa Syiah merupakan aliran sesat membuat ribuan santri dan warga mengusir warga Syiah dari Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh warga Syiah yang menggowes agar bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di sepanjang perjalanan mendapatkan dukungan tanda tangan dari beberapa bupati dan tokoh masyarakat mulai Jawa Timur sampai Jawa Barat.

"Alhamdulillah mereka memberikan dukungan agar kita dipulangkan ke Sampang," kata salah satu warga Syiah yang ikut gowes, Rosyid 42 tahun, kepada Tempo di Rusun Jemundo Sidoarjo, Kamis, 18 Juli 2013.

Warga Syiah berangkat gowes ke Jakarta pada tanggal 1 Juni, sampai di Jakarta pada tanggal 16 Juni yang lalu, mereka baru bisa bertemu dengan presiden tanggal 14 Juli kemarin.

Rasyid mengaku dirinya dan sembilan warga Syiah yang lain di siang hari hanya berhenti istirahat untuk melakukan salat dan makan. "Sebelum kami bertemu dengan SBY kami terus bejalan," ujarnya.

Sepanjang perjalanan Roshid dan temannya bermalam di beberapa tempat. Di Kabupaten Lamongan Rosyid bermalam di salah satu lembaga pendidikan Muhammadiyah, di Tuban bermalam di greja, di Jawa tengan bermalam di Rumah Bupati Rembang, di Semarang bermalam di kantor Gusdurian, di Brebes di Kantor gusdurian, di Jawa Barat di rumah salah satu tokoh NU dan Bupati Cirebon, di Purwakarta bermalam di Rumah Bupati Purwakarta, di Bekasi di kantor Gusdurian, dan di Jakarta langsung singgah di kantor Ahlul Bait Indonesia (Abi).

Bupati dan tokoh masyarakat yang disingahinya, kata Roshid, memberikan dukungan berupa tanda tangan untuk disampaikan kepada Presiden SBY supaya warga Syiah Sampang dipulangkan ke kampung halamannya. Selain itu mereka juga memberikan bekal makanan bagi 10 Warga Syiah yang goes. "Kami sangat berterima kasih sekali pada mereka," ujarnya.

Aktivis Lambaga Bantuan Hukum (LBH) universal yang mendampingi selama gowes mengatakan, tokoh-tokoh di setiap daerah di Indonesia sudah mendukung agar warga Syiah di pulangkan ke kampung halamannya di Dusun Nangkernang Desa Karanggayam, Omben Sampang, Madura. "Jadi kita akan kawal terus pemerintah sampai warga ini dipulangkan," ujarnya.

ARIEF RIZQI HIDAYAT

Berita terkait

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.

Baca Selengkapnya

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.

Baca Selengkapnya

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.

Baca Selengkapnya

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.

Baca Selengkapnya

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.

Baca Selengkapnya

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."

Baca Selengkapnya