Ratusan Uang Palsu Beredar di Batam

Reporter

Kamis, 11 Juli 2013 08:50 WIB

TEMPO/Hamluddin

TEMPO.CO, Batam - Bank Indonesia menyita 446 lembar uang palsu di Kepulauan Riau, khususnya di Batam. Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran, Manajeman Intern Perbankan Bank Indonesia Perwakilan Batam, Tajuddin Arif menjelaskan, uang palsu tersebut pecahan seratus ribu rupiah dan lima puluh ribu rupiah.

Uang ini didapat ketika masyarakat menukarkan uang ke bank-bank di Kepulauan Riau. "Semua bank telah memiliki alat pendeteksi uang," kata Tajuddin Arief di Bank Indonesia Perwakilan Batam.

Perolehan uang sebanyak 446 lembar itu tidak sekaligus, tapi hasil pengumpulan setiap menemukan uang palsu. Tahun 2012 ditemukan uang palsu sebanyak 266 lembar, dan hingga Juni tahun 2013 didapatkan 180 lembar uang palsu.

Tajuddin minta masyarakat hati-hati dengan peredaran uang palsu. "Jika uangnya meragukan, jangan diterima," kata Tajuddin.

Tajuddin menambahkan, selama puasa dan hari raya Idul Fitri 1434 H peredaran uang asli di Kepri mencukupi. Outflow 1 Januari hingga Maret senilai rata-rata Rp297 miliar, dan peredaran uang kertas senilai Rp1,6 triliun dengan rata-rata Rp600 miliar. Saldo kas triwulan II, uang logam Rp1,3 miliar, dan uang kertas senilai Rp1,6 triliun. Untuk mengantisipasi lebaran, BI Perwakilan Batam mencadangkan saldo kas senilai Rp921 miliar.

RUMBADI DALLE

Topik Terhangat:
Ramadan
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh


Berita Lainnya:
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat Karena Istri
Batasi Mobil, Tarif Parkir Dinaikkan 4 Kali Lipat
Wartawati Korban Pemerkosaan Merasa Ditekan Polisi
Ditanya BLSM, Jokowi Geleng-geleng
Di Pontianak, Polisi Bangunkan Sahur
Detik-detik Penembakan Dramatis Fotografer Mesir

Berita terkait

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 jam lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

23 jam lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

1 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

1 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

2 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

6 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

6 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

9 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

10 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya