Surabaya Kebanjiran Orang Gila

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 9 Juli 2013 15:10 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan dalam acara Tokoh Tempo 2012 Bukan Bupati Biasa di Hotel Kartika Candra, Jakarta, (12/2). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Surabaya -Unit Pelaksana Teknis Dinas Lingkungan Pondok Sosial milik Pemerintah Kota Surabaya kebanjiran orang gila. Tren menunjukkan orang gila di kota Pahlawan mengalami peningkatan setiap tahun.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengakui jumlah orang gila yang ditampung Liponsos sudah mencapai diatas 1.000 orang hingga akhir 2012 kemarin. "Itu akumulasi dari 600, akhir 2012 sudah diatas 1000 sampai sekarang," kata Risma.

Razia rutin memang digelar Satuan Polisi Pamong Praja dan Bakesbang Linmas Pemkot Surabaya. Bahkan, kata Risma, dalam satu hari pernah bisa menangkap 36 orang gila. Itupun tidak mudah. Setidaknya butuh 5 petugas unuk mengendalikan satu orang gila.

Sebagian besar orang gila yang ditangkap itu ditemukan di daerah perkampungan. Ada dugaan, mereka dibuang dari luar kota Surabaya. "Kasihan mereka, tapi kalau dilepas, mereka makannya gimana? Mereka kan juga manusia, nggak tega saya," ujarnya.

Kelebihan penderita psikotik di Liponsos membuat Risma mengurangi penghuni lanjut usia. Para lansia akhirnya dipindah di Graha Lansia di kawasan Rungkut. Alhasil, Liponsos kini lebih fokus menampung orang-orang gila.

Menurut Kepala UPTD Liponsos Sri Supatmi, sampai awal Juli ini ada 1.245 orang yang ditampung. Dari jumlah, yang terbanyak memang orang gila yaitu 1.056 terdiri dari 672 laki-laki dan 384 perempuan. Sisanya gelandangan, pengemis dan wanita tuna susila. Padahal, kapasitas Liponsos hanya cukup unuk 400 orang saja. Mereka pun akhirnya harus tinggal seadanya di lahan seluas 116 hektar itu tanpa bisa diatur.

Diakui Sri, sejak awal 2013, jumlah orang gila yang ditampung di Liponsos selalu berkisar di angka 1.100 lebih. Pada Januari misalnya mencapai 1.173 orang, bulan berikutnya menjadi 1.182 dan 1.186. Jelang Lebaran, temuan orang gika di jalanan bakal melonjak. "Kalau mau Lebaran, bisa sampai ratusan orang gila rata-rata sehari," ujarnya.

Peningkatan itu tentu diikuti dengan kenaikan anggaran perawatan orang gila. Setiap hari, pemerintah mengeluarkan Rp 15 ribu per orang untuk biaya makan 3 kali. Sedangkan biaya obat dan kesehatan gratis.

Memang, beberapa orang sudah ada yang sembuh meski belum sepenuhnya normal. Namun setelah dipulangkan, kondisinya juga tidak membaik karena keluarga enggan merawat. Tidak jarang jika kemudian mereka kembali ditemukan berkeliaran di jalanan.

AGITA SUKMA LISTYANTI
Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL |Bencana Aceh

Terpopuler:
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Diperiksa Tiga Jam, Maharani Hanya 'Permisi'
Suap Daging Impor, KPK Kembali Periksa Maharani
Beruang Salju Ini Hentikan Laju Kapal Raksasa
KPK Lebih Percaya Yulianis Ketimbang Nazaruddin

Berita terkait

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

16 hari lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Mensos Ajak Pasutri PPKS ke Balai Mulya Jaya Jakarta

26 Maret 2021

Mensos Ajak Pasutri PPKS ke Balai Mulya Jaya Jakarta

Kementerian Sosial melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) merujuk sepasang suami-istri korban terdampak pandemi Covid-19 ke Balai Rehabsos untuk dibekali keterampilan.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial

13 September 2019

Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial

Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial.

Baca Selengkapnya

Saung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra

4 Juli 2018

Saung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra

Saung Harmoni menjadi wajah ekspresi para tunanetra dalam bermain alat musik angklung, sekaligus mendapatkan manfaat psikologis.

Baca Selengkapnya

Warga Barisan Siliwangi Kalibata Jadi Gelandangan di Cililitan

18 Januari 2018

Warga Barisan Siliwangi Kalibata Jadi Gelandangan di Cililitan

Dinas Sosial membawa Jerry, 57 tahun, yang menjadi gelandangan, di Jambul, Cililitan, dengan luka di selangkangan, sehingga ia tak memakai celana.

Baca Selengkapnya

Raffi Ditinggal Sendirian di Pasar Rebo, Siapa Orang Tuanya?

22 Oktober 2017

Raffi Ditinggal Sendirian di Pasar Rebo, Siapa Orang Tuanya?

Berdasarkan keterangan pedagang kopi, Raffi datang bersama seorang pria dan ditinggalkan begitu saja.

Baca Selengkapnya

Santuni Anak Jalanan, Kementerian Sosial Gandeng Tahir Foundation  

19 Mei 2017

Santuni Anak Jalanan, Kementerian Sosial Gandeng Tahir Foundation  

Kementerian Sosial menggandeng Tahir Foundation untuk mendirikan pusat pelatihan dan pelayanan anak jalanan.

Baca Selengkapnya

Rekam Hasil Razia, Satpol PP Kembangkan Sistem Informasi  

22 November 2016

Rekam Hasil Razia, Satpol PP Kembangkan Sistem Informasi  

Sistem informasi yang terintegrasi dengan data Dinas Sosial Kota Surabaya ini juga dapat membantu pencarian orang hilang.

Baca Selengkapnya

World Sight Day, Yayasan Syamsi Dhuha Beri 1.000 Alat Bantu

14 Oktober 2016

World Sight Day, Yayasan Syamsi Dhuha Beri 1.000 Alat Bantu

Yayasan Syamsi Dhuha merayakan hari penglihatan sedunia dengan menggelar aneka acara di Bandung.

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan Razia Prostitusi di Tanah Abang  

16 April 2016

Aparat Gabungan Razia Prostitusi di Tanah Abang  

Aparat gabungan malam ini merazia praktek prostitusi di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya