TEMPO.CO , Yogyakarta:Sebanyak 11 petugas lembaga pemasyarakatan kelas IIB Cebongan, Sleman siap memberikan kesaksian langsung di pengadilan militer II-11 Yogyakarta. Mereka tidak memerlukan teleconference.
“Saya mendapat informasi dari Kepala Lapas Cebongan kalau mereka siap hadir,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY Rusdiyanto saat dihubungi Tempo, Ahad, 30 Juni 2013. “ Saya akan mendampingi mereka untuk memberikan dukungan moril.”
Mereka akan hadir pada persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi pada 2 Juli. Tiga saksi dari lapas yang hadir adalah Kepala Lapas Cebongan saat itu B. Sukamto dan dua sipir, yakni Indrawan Tri Widodo dan Supratikno. Mereka menjadi saksi atas tiga terdakwa dalam berkas satu, yakni Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon, Serda Sugeng Sumaryanto, dan Kopral Satu Kodik.
Berdasarkan surat dakwaan oditur militer, ketiganya adalah prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup II Kandang Menjangan, kecamatan Kartasuro, kabupaten Sukoharjo. Mereka memasuki blok Anggrek sel nomor 5, lokasi penahanan empat tahanan Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Keempat tahanan itu tewas ditembak terdakwa Ucok, setelah ditengarai menganiaya anggota Kopassus, Sersan Satu Santoso hingga tewas di Hugo's Cafe, Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman, Selasa, 19 Maret 2013 lalu.
Aksi demonstrasi oleh massa pendukung Kopassus yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Sipil Tolak Intervensi Propaganda Kebebasan HAM tiap kali sidang berlangsung, diakui Rusdiyanto mengkhawatirkan. “Saya akan minta karyawan saya untuk tidak terpengaruh,” kata Rusdiyanto. “Berikanlah keterangan sesuai yang dilihat, didengar, dialami. Jangan ditambahi dan dikurangi.”
Sukamto yang kini pensiun menjadi Kepala Lapas Cebongan tidak merespon telepon dan pesan singkat dari Tempo.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
16 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
17 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya