Guru SMK Jatim Dilatih Sistem Hubungan Industrial
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Jumat, 28 Juni 2013 20:41 WIB
TEMPO.CO, Malang - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur merencanakan memasukkan mekanisme hubungan idustrial dalam mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Alasannya, banyak siswa lulusan SMK tak mengerti mekanisme hubungan industrial.
Sehingga saat memasuki dunia kerja dan dihadapkan pada masalah perburuhan, mereka tidak paham. "Para guru bisa memberikan pemahaman kepada para siswa,"kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Hary Soegiri, Jumat 28 Juni 2013.
Menurutnya, sistem hubungan industrial penting dipahami agar lulusan SMK langsung siap bekerja di dunia usaha. Sehingga, lulusan SMK mengetahui antara hak dan kewajiban dalam dunia kerja. Untuk meningkatkan pemahanan itu, para guru SMK dilatih mengenai sistem hubungan kerja. Sehingga mereka bisa memberikan pemahaman dan penjelasan saat pelajaran berlangsung.
Pendidikan dan pelatihan sistem hubungan industrial diberikan kepada guru SMK se Jawa Timur. Guru juga dibekali modul pelatihan dan pembelajaran mulai sistem pengupahan, jaminan sosial dan persoalan di dunia kerja. Pengetahuan ini penting, katanya, terutama menghadapi pasar bebas 2015 mendatang.
Lulusan SMK diharapkan bisa memenuhi kebutuhan kerja di sektor industri. Sebab siswa SMK dibekali keterampilan dan keahlian untuk langsung bekerja. Sementara di Jawa Timur jumlah pengangguran sebesar empat persen atau sekitar 804 ribu orang. Tahun ini ditargetkan pengangguran turun menjadi 3,5 persen.
Sejumlah guru mengakui jika pengetahuan mengenai sistem hubungan industrial dibutuhkan lulusan SMK. Agar para siswa siap langsung bekerja sesuai dengan keterampilan dan keahliannya. "Serta bisa menyelesaikan persoalan di dunia kerja," kata salah seorang peserta bernama Gunawan.
EKO WIDIANTO