TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan rumah sakit sementara di Pulau Sapudi, Madura akibat gempa dengan magnitudo 6,3 skala Richter yang mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis dini hari, 11 Oktober 2018.
"Rumah sakit sangat diperlukan di sana karena warga, terutama korban luka-luka tidak mau dirawat di Sumenep," kata Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Gubernur Jatim, Kamis, 11 Oktober 2018.
Baca: Gempa Situbondo, Pemkab Sumenep Masih Data Korban
Soekarwo mengatakan rumah sakit sementara dibangun dalam bentuk tenda. Peralatan medis didatangkan dari Surabaya sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Menurut Soekarwo, kesehatan menjadi salah satu faktor sangat penting di Pulau Sapudi yang menjadi lokasi terparah akibat gempa. Apalagi terdapat tiga korban jiwa di kawasan kepulauan tersebut.
Baca juga:
Ia pun mengatakan akan segera mendatangkan keperluan yang mendesak, antara lain peralatan medis maupun dokter untuk bedah umum dan bedah tulang atau ortopedi. "Segera kami kirim dari Dinas Kesehatan dan RSUD dr Soetomo, termasuk dari TNI dan Polri. Semua sudah disiapkan dan berangkat menuju Pulau Sapudi membuka posko kesehatan," kata Soekarwo.
Baca: Gempa Situbondo Jadi Kasus Baru, Sumbernya Belum Terpetakan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan episenter gempa bumi yang terjadi pada Kamis dini hari sekitar 01.57 WIB terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo pada kedalaman 12 kilometer.
Gempa terasa di seluruh wilayah Jatim, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Kemudian, Kabupaten Pasuruan Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.
Baca: 4 Pesona Wisata Pulau Sapudi, Pulau yang Terkena Gempa Situbondo