Ribut Sidang Cebongan Dinilai Upaya Tekan Saksi

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 23 Juni 2013 05:22 WIB

Serda Ucok Tigor Simbolon (kanan), eksekutor penyerbuan Lapas Cebongan dan terdakwa Serda Sugeng Sumaryanto (tengah) dan Koptu Kodik mengikuti sidang pembacaan dakwaan di Yogyakarta (20/6/2013). TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Teguh Soedarsono menilai keributan selama sidang perdana kasus pembunuhan empat tahanan LP Cebongan, Yogyakarta, merupakan bentuk intimidasi terhadap para saksi yang akan memberikan keterangan.

Tegus menyebutkan kondisi tak aman dan rasa tak nyaman sengaja diciptakan agar para saksi tidak datang bersaksi. "Mereka, militer itu, memang berharap proses pengadilan kasus ini hanya sebagai proses formal saja," kata Teguh, Sabtu, 22 Juni 2013.

Sidang perdana kasus Cebongan, Kamis, 20 Juni 2013, ratusan orang pendukung 12 terdakwa anggota Kopassus dari FKPPI, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Banser menghadiri persidangan. Di luar ruang sidang, mereka menggelar aksi unjuk rasa. Di dalam ruang sidang mereka berteriak dan menghujat Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila. Komnas HAM pun mereka cap sebagai pengkhianat.

Teguh menjelaskan LPSK akan tetap mendampingi para saksi. Tapi, dia tidak bisa menjamin apakah saksi bersedia hadir di pengadilan setelah kericuhan itu terjadi. Mendengar informasi pendukung terdakwa pasti berpengaruh pada saksi. "Tugas LPSK mendampingi dan melindungi para saksi. Kami akan terus menjalankan itu," ujarnya saat dihubungi.

Dia mengatakan sebagai jalan keluar majelis hakim segera menyetujui pemakaian alat telekonferensi yang diusulkan LPSK. Cara lain, kata dia, salah satu majelis hakim bisa datang ke LP Cebongan dan mendengarkan keterangan para saksi. "Kami tidak bisa memaksa jika saksi tidak bersedia hadir di pengadilan," katanya.

Teguh menyebutkan sesuai agenda keterangan para saksi dijadwalkan pada Rabu, 26 Juni pekan depan. Sebelumnya hakim akan mendengar eksepsi terdakwa pada Senin, 24 Juni dan jawaban eksepsi dari majelis hakim Selasa, 25 Juni.

Sidang perdana penyerangan LP Kelas IIB Cebongan digelar di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta. Sebanyak 12 orang tersangka yang merupakan anggota grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro mendengarkab dakwaan atas pembunuhan empat tahanan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

RAMADHANI

Topik Terhangat
Puncak HUT Jakarta
| Penyaluran BLSM | Ribut Kabut Asap | Koalisi dan PKS

Berita Terhangat
Ulang Tahun, Jokowi Potong Kue di Pademangan

Harapan Jokowi pada HUT Jakarta

Latihan Ngomong Betawi, Jokowi Menyepi Seharian




Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

20 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

20 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

21 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

21 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

21 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

21 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

21 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya