Untuk Jadi Ketua DPR, Arifin Panigoro Minta Dukungan Gus Dur
Reporter
Editor
Kamis, 30 September 2004 23:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arifin Panigoro bertemu dengan mantan presiden Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur, di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Kamis (30/9). Pertemuan itu juga dihadiri juru bicara Gus Dur, Adhie Massardi dan Wakil Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mahfud MD. Kedatangan Arifin, menurut Adhie, adalah untuk meminta dukungan Gus Dur untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Tapi ketika Arifin mengutarakan keinginannya, Gus Dur hanya menjawab, "saya sudah tidak ikut-ikutan seperti itu. Bahkan, siapa yang dicalonkan dari PKB untuk jajaran calon pimpinan DPR saja, saya tidak tahu". Walau mengelak memberikan dukungan, Gus Dur tetap memberikan dukungan moril yang ditanggapi gembira oleh Arifin, bos Medco itu. "Jika Pak Arifin mau begitu, ya di sinilah diuji. Tergantung cara bergaul dengan partai-partai lain yang mendukung. Ketika mendekati partai-partai Islam termasuk PKB, Pak Arifin harus menjelaskan, gerakan Islam pun harus direkonstruksi oleh individu yang memiliki kredibilitas," kata Adhie mengulang pesan Gus Dur kepada Arifin.Pada kesempatan itu, Arifin juga mengutarakan keinginannya menggabungkan kekuatan Islam dan nasionalis, serta melakukan perubahan di tubuh partainya yang sedang diguncang badai setelah kekalahan Megawati dalam pemilihan presiden putaran final lalu. "Keinginan Arifin itu direspon positif Gus Dur, dan Arifin diharapkan termasuk yang melakukan perubahan itu. Karena salah satu cara menggabungkan dua kekuatan itu adalah dengan memperbaiki PDIP terlebih dulu sebagai satu-satunya kekuatan nasionalis," kata Adhie.Tapi, Arifin membantah upanya meminta dukungan Gus Dur dan PKB agar dirinya terpilih sebagai Ketua DPR. "Kedatangan saya adalah untuk meminta nasihat Gus Dur terkait keinginan saya melakukan perubahan sistem politik," katanya. Secara terpisah, Mahfud MD mengaku tidak tahu-menahu isi pembicaraan antara Arifin dan Gus Dur. Kedatangannya adalah untuk melaporkan kondisi partai, dan tak sedikitpun membahas dukungan kepada Arifin. Istiqomatul Hayati - Tempo