Tersangka Penyerang LP Cebongan Bertambah

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 21 Mei 2013 18:47 WIB

Petugas Brimob bersenjata laras panjang berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). Segerombolan orang bersenjata laras panjang telah menyerbu Lapas Cebongan dan membunuh 4 orang tersangka pembunuhan Sertu Santoso. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Semarang--Detasemen Polisi Militer Daerah Militer IV menetapkan satu lagi tersangka dari Korp Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, dalam kasus penembakan yang menewaskan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Tersangka itu berinisal S berpangkat Sersan. "Tersangka menjadi 12 orang," ujar Kepala Penerangan Daerah Militer IV Diponegoro, Kolonel Widodo Raharjo, kepada wartawan di kantor Detasemen Polisi Militer Daerah IV di Semarang, Selasa 21 Mei 2013.

Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, berdasarkan keterangan saksi menyebutkan ada 14 penyerang pada Sabtu dini hari 23 Maret 2013 itu. Bahkan Polisi menyatakan ada 17 penyerang.

Widodo menolak menyebutkan peran dan jabatan Sersan S. Menurut dia, peran tersangka baru itu akan diketahui bersamaan dengan tersangka lain saat persidangan oleh Oditur Militer di Yogayakarta. "Penetapan itu hasil pengembangan pemeriksaan, perannya akan diketahui nanti," katanya. Ia juga menolak menjelaskan pelanggaran yang dilakukan oleh tersangka. "Penyerangan itu dilakukan secara spontan terdorong oleh jiwa Korsa."

Detasemen juga menyerahkan 12 tersangka itu anggota Kopassus itu ke Oditur Militer di Yogyakarta Selasa 21 Mei 2013. Detasemen memperlihatkan sejumlah barang bukti yang digunakan oleh anggota Kopasus dari group II Kandang Menjangan. Di antaranya tiga pucuk senjata api AK 47, dua pucuk senjata api AK 47 replika, 1 pistol replika, dua unit minibus yang dipakai tersangka dan satu kantong plastik sisa pembakaran rekaman kamera pengintai (CCTV) Lembaga Pemsyarakatan Cebongan. "Itu sebagai barang bukti dan sejumlah amunisi yang digunakan," ujar Widodo.

Menurut dia, tak ada granat yang ditemukan dalam penyerangan itu. Widodo menjelaskan, barang bukti itu murni dari hasil pemeriksaan. "Granat yang disebutkan itu kan berita media, buktinya hasil pemeriksaan tak ada," katanya. Sebelumnya kesaksian pegawai LP Cebongan menyebutkan penyerang juga menggunakan granat yang dilemparkan ke dalam komplek penjara itu untuk memaksa sipir membuka pintu. Tapi granat itu tidak meledak.

Penyidikan kasus ini melibatkan 30 orang. "Ada 30 penyidik dalam pemeriksaan, termasuk saya sebagai ketua tim," ujar Komandan Detasemen Polisi Militer Daerah Militer IV Semarang, Letnan Kolonel Tri Wahyuningsih.

Penyerangan itu mengakibatkan tewasnya empat tahanan titipan Polda oleh anggota Kopassus, yakni Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanis Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29) dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Korban adalah tersangka penganiayaan yang menewaskan anggota Kopassus Sersan Kepala Heru Santoso di Hugo’s Café Yogyakarta 19 Maret 2013. Simak penyerangan di Lapas Cebongan di sini.

EDI FAISOL

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Baca juga:
EDSUS Cinta Fathanah

Kiki Amalia Disebut Terima Duit Fathanah via BCA

Jokowi: Siapa Saya, Kok Dibikinin Film?

Robert Pattinson dan Kristen Stewart Berpisah?

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

13 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

17 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

17 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya